SOLOPOS.COM - Assyifa Alkhalifi penderita komplikasi bersama orang tuanya Anto Hasan dan Dwi Retno Karyani (Istimewa-ACT Indonesia)

Solopos.com, BOYOLALI - Semua berawal sejak April 2017, ketika sosok perempuan kecil itu terbangun dari tidur dan merasa kesakitan karena perutnya membesar. Ia pun langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan. Setelah dua hari menjalani perawatan, bukannya sembuh, perutnya justru semakin membesar.

Sosok perempuan kecil itu bernama Assyifa Alkhalifi, 11, putri dari pasangan Anto Hasan dan Dwi Retno Karyani. Assyifa dan orang tua tinggal di Desa Ngembat, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sudah sekitar dua tahun, Assyifa tidak bisa menjalankan aktivitas seperti anak-anak pada umumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dwi, ibunda Assyifa mengungkapkan, setelah keluarga meminta rujukan ke Rumah Sakit (RS) Moewardi, baru ketahuan kalau anaknya mengalami komplikasi. Assyifa menderita penyakit Sirosis, Esofagus, Hipertensi Porta, Splenomegali dan penebalan pada kandung kemih yang membuat air seni berwarna merah. Penyakit-penyakit itu juga membuat mata Assyifa berwarna kuning, dan fesesnya berwarna hitam dan berdarah

“Penyakit itu menyebabkan kondisinya menjadi lemah dan semakin kurus. Kelelahan sedikit saja, dia bisa drop sampai tidak bisa sekolah lagi. Hingga saat ini, kami sudah berusaha membawa Assyifa untuk menjalani beberapa pengobatan,” jelas Dwi.

Aksi cepat tanggap (ACT) Solo memberikan bantuan kepada keluarga Assyifa Alkhalifi penderita komplikasi di Boyolali. (Istimewa-ACT Indonesia)

Mendengar kabar itu, tim Mobile Social Rescue (MSR)-Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo segera melakukan pendampingan untuk untuk proses pengobatan dan penyembuhan Assyifa. Pada Jumat (12/19/2019), tim telah memberikan bantuan berupa santunan tunai untuk keperluan pembelian obat-obatan dan biaya kontrol.

Ardiyansyah selaku dari tim MSR-ACT Solo mengungkapkan, bantuan itu merupakan upaya ACT Solo dalam membantu para penyandang penyakit kronis yang pada dasarnya dari keluarga kurang mampu.

“Ayah adik Assyifa merupakan penjual nasi kucing dengan penghasilan tidak menentu, paling banyak hanya Rp50.000 per hari. Sementara ibunya tidak bekerja, setiap hari merawat dan mendampingi anaknya di rumah. Sebab itu, kami ingin membantu Assyifa, setidaknya untuk biaya pengobatannya,” terang Ardiyansyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya