SOLOPOS.COM - Tiang pancang monorel mangkrak di Jl Asia Afrika Jakarta, Jumat (7/3/2014). Pemprov DKI Jakarta menyiapka proyek berbasis light rel transit (LRT) yang ditargetkan pada 2017 bisa beroperasi. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Perjanjian kerja sama (PKS) proyek pembangunan monorel oleh PT Jakarta Monorail (PT JM) dan Pemprov DKI Jakarta kembali molor. Padahal rencananya, PKS monorel ini akan disetujui pada akhir Februari.

Hingga batas penandatanganan akhir Maret, PKS baru tersebut belum ditandatangani. Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan ketidaktahuannya mengapa hingga saat ini PKS dengan syarat baru tersebut belum disetujui oleh pihak PT JM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak tahu, tanya ke Pak Gubernur saja. Mungkin pak gubernur kasih kelonggoran lagi. Kan pak gubernur lebih baik,” ujarnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Ahok, lebih baik proyek monorel ini dibatalkan saja sebab sampai saat ini masih menunggu hitungan properti yang diajukan oleh PT JM. PT JM, lanjutnya, belum memberikan kepastian waktu penandatangan syarat baru PKS. “Kalau saya sih rekomendasinya batalin. Mundur terus tetapi kami kan sabar menanti entah sampai kapan,” ucapnya.

Terkait dengan Metro Kapsul, Ahok mengharapkan konsorsium Metro Kapsul dapat membangun jalur dan menguji coba langsung armada transportasi tersebut. Pasalnya, Metro Kapsul ini merupakan konsep model dan belum ada bentuk nyatanya (virtual reality).

“Kami ingin mereka bikin relnya dan dicoba juga karena setiap izin infrastruktur yang kami berikan risikonya juga panjang kan, kalau mangkrak lagi gimana kan repot,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya