SOLOPOS.COM - Potongan gambar Expanded Artjog. (Istimewa/ Dok.Foto Artjog)

Solopos.com, SOLO--Setelah membuka kunjungan langsung pada awal September lalu, pameran seni rupa yang berpusat di Yogyakarta, Artjog: Resilience menghadirkan Expanded Artjog. Expanded Artjog menawarkan cara baru menikmati festival seni rupa secara daring lewat dokumentasi audiovisual.

Berkolaborasi dengan praktisi dokumenter, Kurnia Yudha F, ArtJog merekam realita pameran dan menghadirkannya ke publik. Durasinya sekitar 61 menit. Dengan pendekatan ini, beberapa elemen penting seperti ruang pamer, proses display, proses kekaryaan, dan presentasi karya seni dapat dilihat, didengar, dan dialami.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada tiga gagasan utama yang ingin kami sampaikan melalui film ini, yaitu: ArtJog sebagai peristiwa, sebagai ruang dan karya, dan dalam konteks sosial budaya,” Kurnia selaku sutradara, Kamis (17/9/2020).

Waspada! Layanan Isolasi Di Hotel Bukan Hanya Untuk OTG

Menyiasati Keterbatasan

Kurnia menjelaskan Expanded ArtJog adalah cara untuk menyiasati keterbatasan, mengubahnya menjadi bentuk tawaran yang berbeda, baik secara pengalaman maupun secara artistik.

Ia berharap publik yang selama ini telah setia mendukung ArtJog mendapat pengalaman yang berbeda dalam menikmati karya seni.

Masyarakat yang ingin menikmati perjalanan seni rupa virtual ini bisa mendapat akses di www.artjog.co.id mulai Sabtu (12/9/2020) - Sabtu (31/9/2020). Panitia membaderol harga tiket cukup terjangkau yakni Rp15.000. Bisa digunakan untuk tuju hari sejak pertama pembelian.

Perhatikan Cara Cek IMEI Ini, Vital Saat Beli Ponsel Baru!

Ketahanan Pegiat Seni

Sebelumnya pameran seni rupa yang melibatkan seniman dalam dan luar negeri ini sempat akan ditunda karena pandemi. Sampai akhirnya panitia memutuskan tetap menggelar acara yang dikemas dalam bentuk luring dan daring.

Kurator Artjog Agung Hujatnikajennong menjelaskan edisi khusus ini akan memaksimalkan semua potensi yang dimiliki oleh ekosistem seni rupa di Indonesia. Inspirasi utamanya adalah ketahanan para pegiat seni selama masa pandemi. Mereka ingin menunjukkan pula solidaritas dan kebersamaan yang tinggi para pekerja seni pada masa krisis.

Selain itu, panitia juga melakukan penyederhaan dan penyesuaian dalam penyusunan program. Untuk sementara, program penghargaan untuk seniman muda (Young Artist Award) dan Artjog Daily Performance ditiadakan.

Jelang Debut Solo, Kim Woo-Jin Eks Stray Kids Terseret Isu Pelecehan Seksual

Program Edukasi

Sedangkan yang masih berjalan adalah program-program edukasi seperti Curatorial Tour dan Meet the Artist. Program tersebut dilaksanakan secara daring. Disusul Artcare dan Murakabi Movement.

Artcare adalah bentuk dukungan untuk para seniman terdampak Covid-19. Sedangkan Murakabi merupakan gerakan lintas disiplin yang diusung oleh seniman, arsitek, intelektual dan aktivis gerakan sosial.

Pembukaan acara secara virtual, pada Sabtu (8/8/2020) lalu dihadiri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Wishnutama, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Faird, serta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Wishnutama memberikan apresiasi tinggi kepada para panitia penyelenggara Artjog.

Bertahan sampai di tahun ke-12, festival kesenian yang menembus level internasional ini memberi sumbangsih yang besar pada pengembangan kreativitas di Indonesia. Ia mengajak masyarakat turut mendukung acara dengan ikut mengunjungi pameran daring di rumah masing-masing.

“Di masa yang seperti ini, kemampuan beradaptasi yang tinggi begitu sangat diperlukan. Agar bisa survive dengan kondisi baru,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya