SOLOPOS.COM - Desain Istana Negara berlambang burung Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) karya seniman I Nyoman Nuarta - Twitter

Solopos.com, JAKARTA—Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus berbenah. Kendaraan berbagai jenis dan ukuran berlalu lalang di kawasan yang rencananya akan menggantikan Jakarta sebagai ibu kota negara.

Namun demikian, jangan bayangkan kondisi IKN Nusantara saat ini seperti Jakarta. Pemerintah benar-benar membangun kawasan ini dari nol.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Tidak ada jalan tol mengular dari barat ke timur atau selatan ke utara, apalagi mal dan tetek bengek-nya. Sepanjang mata memandang yang terlihat hanya jalanan tanah yang dikeraskan menggunakan batu dan hamparan pohon akasia.

Baca Juga Ini Daftar Bisnis Elon Musk

Pohon akasia di kawasan IKN adalah milik PT ITCI Hutani Manunggal (IHM). Dalam catatan Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), perusahaan ini merupakan mitra strategis bagi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), pabrik bubur kertas atau pulp yang sering dikaitkan dengan taipan Sukanto Tanoto.

Kawasan IKN Nusantara sebagian berada di kawasan hutan tanaman industri atau HTI milik IHM. Ada dua jalur yang bisa digunakan untuk menjangkau kawasan IKN. Pertama, jalur darat melewati Balikpapan kemudian ke arah Penajam Paser Utara. Kedua, jalur perairan yang bisa diakses dari Pelabuhan Semayang menuju dermaga PT IHM. IKN Nusantara (Dermaga milik PT IHM yang menjadi awal perjalanan menuju kawasan IKN Nusantara.

JIBI mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung lokasi IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur melalui jalur perairan. Lokasi IKN dapat diakses menggunakan speed boat melalui Pelabuhan Semayang mengarungi Teluk Balikpapan menuju dermaga milik PT IHM.

Baca Juga Daftar Negara Undangan di KTT G20 Bali

Sampai dermaga PT IHM, perjalanan kemudian dilanjutkan melalui jalur darat. Jalan tanah, debu yang berterbangan, lalu lalang kendaraan pengangkut kayu dan material menemani sekitar 30 menit perjalanan ke wilayah titik nol IKN Nusantara.

“Ini beruntung, kalau hujan sulit melewati jalanan ini,” ujar sopir yang mengantar ke kompleks IKN Nusantara.

Tanah di sekitar kawasan IKN memang rawan amblas. Ini terjadi karena jenis tanah di kawasan itu adalah clay shale. Jenis tanah ini akan sangat keras jika cuaca panas. Namun ketika hujan tiba, tanah akan menjadi licin dan rawan amblas.

Baca Juga Nama-Nama Pejabat Dunia yang Bakal Hadir di KTT G20

Berbeda dengan Jakarta atau mayoritas wilayah di Jawa, yang bisa dibangun gedung pencakar langit lebih dari 10 lantai, di IKN pemerintah harus benar-benar memutar otak. Kontur dan jenis tanah di IKN tidak cocok untuk bangunan tinggi. Desain bangunan perlu disesuaikan dengan bentang alam, termasuk kondisi tanah yang rawan amblas.

Setelah naik turun bukit dan berjibaku dengan debu jalanan, perjalanan akhirnya sampai di titik nol IKN Nusantara. Titik nol IKN Nusantara tidak menggeser posisi Sabang, sebutan tersebut sebenarnya hanya hanya sekadar titik acuan dalam pembangunan IKN Nusantara.

“Jadi itu hanya titik koordinat, bukan titik nol kilometer seperti di Sabang,” kata Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rozali Indra Saputra.

Baca Juga Vladimir Putin Puji Kecantikan Connie Rahakundini Bakrie

Berbeda dengan kawasan lain di IKN, di titik Nol Nusantara suasana cukup ramai dan sudah tertata cukup rapi. Wisatawan dari berbagai daerah baik dari sekitar Kalimantan dan luar Kalimantan, terutama Pulau Jawa berdatangan di wilayah tersebut. Ada yang hanya sekadar berwisata atau menuntaskan penasaran tentang IKN yang begitu fenomenal.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Perjalanan Menuju Kawasan IKN Nusantara

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya