SOLOPOS.COM - Stres saat berkendara mudik sebaiknya dikelola dengan baik agar perjalanan lancar. (Ilustrasi/Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Mudik merupakan fenomena mobilisasi masyarakat yang pulang ke kampung halaman menjelang hari raya Lebaran.

Mudik dilakukan oleh pekerja kota yang ingin merayakan dan melepas kerinduan dengan keluarga di kampung halaman, bahkan tidak hanya dilakukan oleh muslim. Jumlah pemudik pada tahun ini diprediksi akan meningkatkan exponensial secara jumlah karena sebelumnya dilarang.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Sudah pasti kepadatan lalu lintas akan meningkat dengan terlampauinya kapasitas jalan dan berdampak kecepatan rata – rata kendaraan yang melalui akan turun. Risiko stres yang akan dialami pengguna jalan juga akan meningkat dan kemungkinan berulang dalam durasi panjang.

Artikel Jurnal yang dirilis ke publik oleh Medley tentang International Journal of Environmental Research and Public Health (2018), menunjukkan bahwa polusi suara yang dirasakan secara signifikan berdampak kesehatan mental yang lebih buruk yang mengakibatkan kecemasan, stres, kelelahan, sakit kepala, dan gangguan tidur.

Stres atau ketegangan ini kerap tidak disadari  saat perjalanan berdurasi panjang. Gangguan ini sangat mudah memicu emosi negatif seperti marah, ketidakpuasan bahkan dendam.

Hal ini mudah terjadi dan sulit dhilangkan hanya bisa dikurangi. Metode terbaik untuk mengelola stres adalah menyadari bahwa kita memang dalam lingkungan zona rawan stres, mampu menyadari, dan memahami diri sendiri bahwa stres telah meningkat.

Untuk mengatasinya adalah dengan melakukan olahraga atau relaksasi, atur pernapasan, alihkan perhatian dari kondisi atau situasi yang berpotensi meningkatkan stres, memilih situasi atau memodifikasinya, tetap menjaga selalu berpikiran positif adalah hal yang paling penting.

Dalam hal berkendara roda dua memiliki kondisi berbeda. Kendaraan tanpa cangkang (bodi pelindung) paparan polusi suara akan lebih terasa, kemudian kesulitan bermanuver akibat banyaknya barang bawaan atau jumlah orang di motor menjadi tambahan beban untuk pengendara.

Selain stres menghadapi polusi suara dan tantangan cuaca, membawa muatan berlebih barang maupun jumlah orang di motor akan menambah beban dan menyulitkan dalam pergerakan pengendara sehingga terjadi banyak masalah untuk pengendara.

“Bagi yang memiliki anak atau keluarga disarankan memanfaatkan kegiatan mudik bareng. Selain lebih nyaman dan aman, anak-anak juga terlindungi kesehatan dan keselamatannya dibanding berkendara mudik jarak jauh berboncengan dengan anak,” ujar Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, Oke Desiyanto dalam rilis yang diterima Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya