SOLOPOS.COM - Suasana Terminal Giri Adipura Wonogiri jelang waktu keberangkatan bus pada Minggu (13/9/2020) jelang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). (Istimewa)

Solopos.com,WONOGIRI — Pemerintah melakukan berbagai cara untuk menekan jumlah kasus Covid-19 di Wonogiri yang didominasi pelaku perjalanan dari luar kota, terutama Jakarta.

Seperti diketahui, banyak warga Wonogiri yang merantau atau menjadi kaum boro di Jakarta. Hal itu membuat arus perjalanan warga dari dua wilayah itu pun tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut setidaknya tampak pada satu hari jelang memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta 14 September 2020 lalu.

Warga Karanganyar Boleh Gelar Hajatan, Kecuali di Dusun dengan Kasus Covid-19 Aktif

Saat itu lebih dari 2.000 warga dari Jakarta dan sekitarnya datang ke Wonogiri menggunakan bus. Padahal biasanya jumlah kedatangan hanya 1.000-an orang. Tentu saja banyaknya pelaku perjalanan dari Jakarta memunculkan kekhawatiran ada penyebaran Covid-19.

Seiring hal itu, Petugas Terminal Giri Adipura Wonogiri bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri gencar menyampaikan imbauan protokol kesehatan.

Imbauan menyasar para penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP), terutama kedatangan maupun keberangkatan ke wilayah Jabodetabek.

Nyam-Nyam! Ternyata Begini Rasa Kuliner Enthung Ulat Johar Wonogiri

Penumpang Perjalanan dari Jakarta

“Kami lakukan imbauan kepada penumpang agar tetap menggunakan masker di dalam bus dan mentaati protokol kesehataan,” kata Koordinator Terminal Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (23/9/2020).

Agus mengatakan setelah diberlakukan PSBB di Jakarta beberapa waktu lalu, ada penurunan jumlah penumpang. Meski demikian sosialisasi di bus harus tetap dilaksanakan sebagai upaya antisiapasi.

Berdasarkan data produksi Terminal Giri Adipura Wonogiri, pada Selasa, jumlah penumpang kedatangan berjumlah 794 orang. Sedangkan penumpang keberangkatan berjumlah 731 orang.

Solo Kondusif, Danrem Warastratana: Kerja Sama Sip TNI, Polri, dan PSHT

Pada Senin (21/9/2020), jumlah penumpang kedatangan berjumlah 1.068 orang, sedangkan penumpang keberangkatan berjumlah 1.041 orang.

Sementara itu, Pemkab Wonogiri lebih fokus melakukan antisipasi di masyarakat. Ketua Satuan Tugas Covid-19 Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan Pemkab Wonogiri memperkuat peran ketua RT, RW, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di setiap desa.

Jekek meyakini dengan hal itu, Covid-19 di Wonogiri bisa ditekan. Selain itu, jika ada pasien positif Covid-19 sepulang dari perjalanan, bisa segera ditangani sehingga tidak menyebar ke masyarakat lokal.

Makbleg! Truk Hantam Warung Makan di Mojosongo Solo

Pendekatan Kultural

“Dengan bahasa dan pendekatan kultural warga akan lebih paham. Bukan dengan banyaknya regulasi yang diterbitkan, tapi dengan pemahaman dan pendekatan berbasis kultural, masyarakat akan mudah memahami dan akan menerapkan protokol kesehatan,” kata Jekek.

Diberitakan sebelumnya, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri bertambah sembilan orang dalam waktu enam hari didominasi perjalanan dari luar kota, khususnya Jakarta.

Selain itu, ada satu pasien positif Covid-19 dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (22/9/2020). Dari sembilan kasus tersebut, penambahan tiga kasus terjadi pada Rabu. Dengan tambahan ini, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri menjadi 223 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya