SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOCHI</strong> &mdash; Bos Mercedes, Toto Wolff, menjadi sosok paling bertanggungjawab atas kebijakan team order yang memenangkan <a href="http://sport.solopos.com/read/20181001/481/943025/formula-1-2018-cerita-hamilton-menang-cuma-cuma-di-gp-rusia">Lewis Hamilton</a> di GP Rusia akhir pekan lalu. Lelaki bernama lengkap Torger Christian Wolff itu mengaku memilih menjadi &ldquo;orang jahat&rdquo; ketimbang kehilangan gelar di akhir musim Formula 1 2018.</p><p>Meski berhasil menempatkan kedua pembalapnya di posisi satu dan dua di Sochi, Mercedes memang mendapat sorotan karena menerapkan team order. Valtteri Bottas yang awalnya memimpin lomba hingga lap ke-24 mendapat perintah untuk merelakan posisinya pada <a href="http://sport.solopos.com/read/20180731/481/931045/hamilton-mantap-puncaki-klasemen-formula-1-2018">Hamilton</a> yang tengah mengejar gelar juara dunia.&nbsp;</p><p>Seusai balapan, Hamilton mengklaim tak pernah meminta timnya melakukan team order. Wolff pun mengakui keputusan tersebut adalah tanggung jawabnya. &ldquo;Terkadang Anda harus menjadi orang jahat, dan itu yang saya lakukan hari ini,&rdquo; ujar Wolff seperti dilansir Motorsport, Senin (1/10/2018).</p><p>Wolff menegaskan kebijakan team order harus diambilnya untuk memastikan Hamilton menjuarai GP Rusia. Dengan demikian, pembalap Inggris itu bisa memperlebar jarak dengan pesaing terdekat yakni Sebastian Vettel di klasemen sementara. Kini Hamilton unggul 50 poin dengan sisa lima balapan.&nbsp;</p><p>&ldquo;Anda harus mempertimbangkannya. Saya lebih memilih jadi orang jahat hari ini daripada idiot di akhir tahun,&rdquo; kata dia.&nbsp;</p><p>Wolff memahami hasil tersebut sulit diterima Bottas. Pembalap Finlandia itu sempat bertanya di radio tentang posisi di penghujung balapan dengan harapan bisa diizinkan kembali ke posisi pertama. Namun Wolff memutuskan tidak menukarkan posisi kedua pembalapnya dan Hamilton tetap finis di urutan pertama.&nbsp;</p><p>&ldquo;Tentu skenario terbaik yang kami inginkan adalah Lewis kedua dan Valtteri yang menang. Tapi skenario yang paling dikhawatirkan adalah ban pada mobil Lewis tidak bertahan dan akibatnya tersalip Sebastian di penghujung balapan. Jadi kami berpikir rasional dengan keputusan ini, meski hati sportif kami berkata tidak,&rdquo; tukas Wolff.</p><p>Keputusan kontroversial itu membuat Hamilton merasa canggung saat berada di podium. Saat masih berada di posisi kedua, Hamilton menjelaskan dirinya hanya meminta Bottas mempercepat laju karena merasa ada ancaman dari Vettel di belakang. &ldquo;Mereka [tim] memberi tahu saya di radio bahwa Valtteri akan memberi saya jalan, yang justru tidak saya inginkan,&rdquo; ucap Hamilton.&nbsp;</p><p>Bottas sendiri mengaku sudah memperkirakan adanya team order tersebut. &ldquo;Karena Lewis sedang bertarung memperebutkan gelar juara, sementara saya tidak.&rdquo;.</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya