SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Pemerintah makin yakin posisi utang dalam keadaan aman seiring dengan Moody’s menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi Baa2. Moody’s Investor Service menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi Baa2 dengan <em>outlook</em> stabil dari Baa3 dengan <em>outlook</em> positif.</p><p>"Jadi jauh dari apa yang <a href="http://old.solopos.com/2018/03/22/inilah-isi-novel-ghost-fleet-dasar-pidato-prabowo-tentang-indonesia-bubar-2030-905167" target="_blank">orang bilang bangkrut</a>," kata Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Brahmantio Isdijoso, di Jakarta, Jumat (13/4/2018).</p><p>Menurutnya, kenaikan rating tersebut bisa menjadi jawaban bagi semua pihak yang meragukan kredibilitas pemerintah dalam mengelola utang negara. "Kan kenaikan rating artinya, makin banyak orang yang mau meminjamkan ke Indonesia, kita tidak pernah nunggak, kita tidak pernah menyalahi kontrak utang, jadi itu jauh sekali dari kekhawatiran selama ini," imbuhnya.</p><p>Sebagai informasi, peringkat Indonesia ini naik beberapa bulan setelah Fitch Rating mengangkat ratingnya terhadap Indonesia. Peningkatan rating ini menempatkan Indonesia setara dengan Filipina dan India.</p><p>Analis Moody’s Anushka Shah mengatakan kenaikan peringkat utang ini didasari oleh kebijakan yang kredibel dan efektif sehingga membuat kondisi makro ekonomi menjadi stabil. Dia melanjutkan Moody’s meyakini ketahanan dan kapasitas Indonesia untuk merespons guncangan sudah membaik, didukung oleh peningkatan kekuatan penyangga finansial serta kebijakan fiskal dan moneter yang&nbsp;<em>prudent</em>.</p><p>"Moody’s mengharapkan fokus kebijakan fiskal dan moneter Indonesia dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan membangun penyangga finansial yang terlihat semakin jelas dalam beberapa tahun terakhir akan berlanjut. Kebijakan-kebijakan ini dan cadangan finansial yang lebih besar memperkuat kapasitas Indonesia untuk merespons guncangan," papar Shah dalam laporan Moody’s yang diterima&nbsp;<em>Bisnis/JIBI</em>, Jumat (13/4/2018).</p><p><em>Outlook</em>&nbsp;stabil merefleksikan risiko yang terjaga di Baa2, termasuk di sisi&nbsp;<a href="http://news.solopos.com/read/20180404/496/907901/faisal-basri-sri-mulyani-dulu-teliti-sekarang-jor-joran-utang" target="_blank">tantangan politik</a>&nbsp;dan implementasi kebijakan ekonomi secara luas.&nbsp;<em>Outlook</em>&nbsp;stabil ini juga mengindikasikan bahwa perubahan rating dalam waktu dekat sangat tipis terjadi.</p><p>Defisit yang rendah dan terjaga membuat beban utang menjadi rendah dan jika dikombinasikan dengan tenor pendanaan jangka panjang akan mengurangi kebutuhan serta risiko pembiayaan.</p><p>Moody’s memperkirakan utang Pemerintah Indonesia akan berada di kisaran&nbsp;<a href="http://old.solopos.com/2018/03/18/utang-tembus-rp4-000-triliun-pelemahan-rupiah-pemerintah-yakin-bisa-bayar-903829" target="_blank">30% dari PDB</a>&nbsp;dalam beberapa tahun ke depan, di bawah rata-rata 39% dari PDB untuk semua negara&nbsp;<em>investment grade</em>&nbsp;dan 46,2% untuk negara dengan rating Baa.</p>

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya