SOLOPOS.COM - Pesilat berunjuku gigi saat pawai Kampung Pesilat di Kabupaten Madiun, Minggu (27/10/2019). (Istimewa-Pemkab Madiun)

Solopos.com, MADIUN -- Ribuan pesilat dari 14 perguruan se-Kabupaten Madiun mengikuti pawai pesilat dalam rangka memperingati satu tahun lahirnya Kampung Pesilat di wilayah tersebut.

Kampung Pesilat merupakan identitas baru yang diluncurkan Bupati Madiun, Ahmad Dawami, setahun lalu. Kampung Pesilat ini selain menjadi identitas juga menjadi karakter masyarakat Madiun.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Pawai Kampung Pesilat ini diselenggarakan mengambil rute di sepanjang Jl. Mejayan, Minggu (27/10/2019). Pawai dimulai dari Alun-alun Caruban. Sebelum berkeliling, setiap perguruan silat menampilkan atraksi pencak silatnya di hadapan pengunjung.

Ekspedisi Mudik 2024

Bupati Madiun, Ahmad Dawami, menyampaikan para pesilat ini menggunakan seragam yang berbeda-beda sesuai identitas perguruan masing-masing. Namun, mereka bersatu dalam naungan Kampung Pesilat.

"Mudah-mudahan dengan kebersamaan ini, seluruh pesilat yang tergabung dalam Kampung Pesilat Indonesia membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Madiun," kata dia.

Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati, mengklaim sejak tagline Kampung Pesilat ini di-launching, perlahan stigma Kabupaten Madiun yang dahulu terkesan mengerikan dan tidak ramah kini justru berubah menjadi sebaliknya.

"Mudah-mudahan Kampung Pesilat ini akan lebih luar biasa lagi, akan membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Madiun. Hari ini kita berkumpul di sini atas nama pribadi dan juga atas nama Kabupaten Madiun," kata dia.

Kaji Mbing menyebut pawai ini juga untuk memperingati satu tahun Kecamatan Caruban menjadi ibu kota Kabupaten Madiun. Saat ini kondisi di Caruban cukup ramai dan kegiatan ekonomi lebih menggeliat.

"Ketika kerukunan terjaga, efeknya pada geliat ekonomi. Orang mengerjakan apa saja tidak perlu waswas. Semuanya perlu kebersamaan," kata Kaji Mbing.

Bupati menyampaikan saat ini ada banyak investor yang mendirikan pabrik dan mendirikan usaha di Madiun. Dengan banyaknya pabrik yang berdiri tentu akan berdampak pada menurunnya pengangguran.

Pada tahun ini tercatat ada 2.000 orang yang terakomodasi untuk mendapatkan pekerjaan. Para investor juga melihat kerukunan di Kabupaten Madiun sebagai hal positif.

"Kabupaten Madiun tidak butuh perselisihan, tidak butuh permusuhan. Semua harus diselesaikan dengan musyawarah. Yang ada kebersamaan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya