SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Peringatan Maulud Nabi Muhammad di Kota Madiun ditandai dengan dikirabnya dua gunungan yang diberi nama gunungan Jaler (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan) dari situs Masjid Kuno Taman menuju ke Alun-alun Kota Madiun, Selasa (20/11/2018) pagi.

Setelah dikirab oleh seribu peserta dari situs bersejarah di Kota Madiun itu, dua gunungan kemudian diperebutkan ratusan warga yang telah menunggu di alun-alun. Sekitar satu menit setelah dua gunungan itu didoakan, seluruh isi gunungan yang terdiri dari sayuran dan makanan ringan itu ludes diserbu warga.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Keceriaan tampak terlihat warga yang berebut isi gunungan. Ada yang mendapatkan sayuran, ada yang mendapatkan jajanan, namun ada pula beberapa warga yang tidak mendapat apa-apa.

Sebelum acara perebutan gunungan Jaler dan Estri itu, beragam tarian dan penampilan marching band pun menghibur warga yang menunggu di alun-alun.

Seorang warga Kota Madiun, Suratman, mengaku senang bisa mengikuti kirab yang digelar untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. Ia pun berhasil mendapatkan sejumlah sayuran dari gunungan Jaler.

“Ya tadi susah-susah gampang. Soalnya rebutan banyak orang. Ini dapat banyak sayuran. Mau dimasak,” ujar dia.

Kepala Seksi Pembinaan Sejarah Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun, Sumiati, mengatakan kegiatan kirab gunungan Jaler dan Estri sudah ada sejak delapan tahun silam atau sejak 2010. Kegiatan ini untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad sekaligus untuk meneladani ajaran nabi.

Dia menuturkan ada dua gunungan yang dikirab yaitu gunungan Jaler yang berisi sayur-sayuran dan gunungan Estri yang berisi makanan jadi. Selain itu dua gunungan itu ada 30 buceng atau tumpeng yang melambangkan perwakilan masing-masing kelurahan dan kecamatan.

“Ini merupakan wujud keteladanan kita kepada nabi. Ini merupakan lambang apa yang telah dicontohkan oleh nabi. Dermawan kepada sesama,” ujar dia.

Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, mengatakan kirab gunungan Jaler dan Estri ini menjadi ikon budaya religi di Kota Madiun. Dia berharap ke depan, acara peringatan Maulud Nabi bisa menggandenh UMKM selama beberapa hari di alun-alun. Supaya kegiatannya bisa semakin semarak dan ada dampaknya.

“Kegiatan ini untuk mengingat kembali Nabi Muhammad dengan tuntutan menjadi Islam yang khaffah. Baik ucapannya, perilakunya, dan sifat-sifatnya,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya