SOLOPOS.COM - KGPAA Paku Alam X memotong tumpeng dalam rangka HUT ke-3 Padepokan Silat Perisai Diri Solo Raya pada Rabu (22/3/2023). (Istimewa/Padepokan Perisai Diri Solo Raya)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pesilat dari Perisai Diri Soloraya diminta merapatkan barisan untuk memelihara sikap kekeluargaan dan menjaga kekompakan. Mereka juga diminta tetap solid dan tidak terprovokasi yang dapat memecah belah generasi muda.

Hal itu disampaikan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X saat menghadiri peringatan HUT ke-3 Padepokan Silat Perisai Diri Soloraya di Gawanan, Karanganyar, kepada Solopos.com, Rabu (22/3/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Peringatan hari ulang tahun padepokan itu dihadiri sekitar 500 pesilat Perisai Diri dan beberapa pengurus perguruan silat di Soloraya. Selain pemotongan tumpeng oleh KGPAA Paku Alam X yang diberikan kepada pembina Kelatnas Perisai Diri Soloraya, Dalyatno Partoharjono, juga ada atraksi pesilat Soloraya dan Yogyakarta. Selain itu juga ada penanaman beberapa pohon sawo kecik di halaman padepokan.

“Saya ingin menekankan kepada para pendekar semua, pengemban amanah dalam melestarikan ilmu silat Perisai Diri. Marilah merapatkan barisan untuk  memelihara sikap kekeluargaan dan menjaga kekompakan serta kesatuan di antara kita,” kata dia.

Dia berharap Padepokan Silat Perisai Diri Soloraya mampu mencetak pesilat andal yang mampu mengukir pretasi. Selain itu juga memberikan inspirasi dan motivasi dalam upaya mencetak atlet andal tersebut.

Sejaraj Perisai Diri

Dalyatno Partoharjono, pemilik tanah padepokan itu, mengatakan pencak silat Perisai Diri mulai masuk ke kawasan Solo dibawa oleh Totok Sumantoro, murid langsung pendiri Perisai Diri, RMS Dirdjoatmodjo. Perisai Diri merupakan salah satu dari 10 perguruan historis Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) .

Totok mulai menetap di perumahan Pabrik Gula Colomadu pada 1961. Dia mulai melatih Perisai Diri pada 1962 di Gedung Panti Suko. Murid-murid angkatan pertama seperti Sunardi Sindumintono, Sarjoko, Sartono, dan lainnya.

Murid-murid angkatan kedua adalah Jum Saptono, Warto, Suwito Bagus, Sartono, Harni, Solikin, Darsono, dan lainnya. Selanjutnya disusul angkatan-angkatan berikutnya seperti  Jumadi,  Sumedi, Mulyono, Marto Harjono,  Bagyo, Darno, Parjo, Ujianto, Darono, Bandel, Aris Maryono, Dalyatno, Suripto, Heru Sumedi, dan lainnya.

Perkembangan Perisai Diri di Colomadu meluas ke daerah sekitarnya. Dengan jumlah anggota yang makin banyak, maka pada 1967 lalu mendapat kepercayaan sebagai penyelenggara Kejuaraan Nasional Silat Perisai Diri III di Solo.

Makin tertatanya organisasi di bawah bimbingan Totok Sumantoro pada tahun 1967 itu Solo juga dipercaya untuk menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional Kelatnas Perisai Diri VI. Torehan sejarah Perisai Diri  Jawa Tengah bertambah lagi dengan dibangunnya Padepokan Solo Raya pada 2019.

“Terwujudnya padepokan ini bermula dari usulan Sunardi, keponakan saya. Saya segera berembug dengan seluruh keluarga dan saudara kandung untuk mewujudkan pedepokan ini. Saya berharap para generasi muda berlatih lagi di padepokan ini yang letaknya sekitar 800 meter sebelah utara Panti Suko,” kata Dalyatno.

Pembangunan Padepokan Soloraya di belakang rumah Dalyatno di Jl, Adi Sumarmo 36, Gawanan, Colomadu, Karanganyar, dimulai pada 21 September 2019. Peletakan batu pertama oleh  KGPAA Paku Alam X dan Ketua Umum Perisai Diri Dwi Soetjipto, Ketua Dewan Pendekar Noer Hasdijanto, dan para pendekar lainnya.

Padepokan diharapkan menjadi tempat penggemblengan para pesilat Jawa Tengah, khususnya Soloraya untuk membangkitkan kembali kejayaan Perisai Diri seperti saat para senior berlatih di Panti Suko pada era 1960 – 1970.

“Padepokan diresmikan penggunaannya pada 14 Maret 2020 oleh KGPAA Paku Alam X didampingi oleh Ketua Umum Perisai Diri Pusat Dwi Soetjipto dan Ketua Dewan Presidium Dewan Pendekar Hari Soejanto,” katanya.

Hingga 2023, Perisai Diri Jawa Tengah telah memiliki 22 kepengurusan cabang, antara lain Kota Semarang, Mranggen, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Blora. Kemudian Kabupaten Semarang, Kendal, Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kota Solo, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali.

Ada pula di Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Wonosobo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya