SOLOPOS.COM - Seorang siswa belajar mengoperasikan kamera handy cam saat merekam gambar supaya tidak goyang bersama salah satu wartawan televisi di SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Plupuh, Sragen, saat peringatan HPN 2023, Kamis (9/2/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 22 siswa SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Plupuh, Sragen, belajar menjadi wartawan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2023. Pihak sekolah mendatangkan dua wartawan untuk sharing suka dan duka menjalani profesi mereka sekaligus memberikan ilmu teknik jurnalistik.

Dua wartawan itu yakni Tri Rahayu dari Solopos dan Joko Piroso dari MNC TV. Para siswa mengenakan topi bertuliskan nama-nama perusahaan media baik cetak, elektronik, dan online serta membawa ID card atau kartu pengenal yang dilaminating. Mereka bersemangat untuk belajar jurnalistik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para siswa ini dikenalkan teknik reportase hingga penulisan berita tingkat dasar. Dua siswa di antaranya mempraktikan teori wawancara dengan tema yang sederhana. Mereka juga belajar mengoperasikan handycam milik wartawan televisi. Teknik mengambil gambar supaya tidak goyang itu pun dipelajari para siswa.

Ekspedisi Mudik 2024

“Agar gambarnya tidak goyang maka saat merekam gambar dilakukan dengan cara menahan nafas,” ujar seorang wartawan televisi, Joko Piroso, saat memberikan materi praktik kepada beberapa siswa.

Salah satu siswa Kelas VII, Satriya Bagus Ardiansyah, mengatakan di momentum HPN 2023 berharap pers di Indonesia semakin maju, makmur, dan bermartabat.

Kepala SMP Birrul Walidain Muhammadiyah, Amir, menyampaikan pihaknya mendatangkan dua wartawan untuk memberi pencerahan dan inspirasi kepada para siswa bagaimana seluk-beluk dunia pers. “Sumbang sih wartawan dalam perkembangan demokrasi di Indonesia besar. Dengan belajar jurnalistik maka literasi di sekolah jalan,” ujarnya.

Ia juga mendorong siswanya yang tertarik dengan dunia jurnalistik untuk bisa menjadi wartawan.

Pada bagian lain, Amir berkisah lebih jauh tentang sekolahnya. SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Plupuh, kata dia, baru lahir pada Januari 2023. Sebelumnya bernama SMP Muhammadiyah 6 Sragen. Dengan jumlah siswa yang hanya 30 orang, Amir harus bekerja keras untuk mengembangkan sekolah itu. Targetnya bisa seperti SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen yang siswa yang banyak.

“Saya optimistis SMP ini bisa berkembang. Lagipula kompetitornya tidak sebanyak di Sragen sehingga masih bisa berkembang lebih baik. Saya sekarang memperbaiki karakter siswanya dulu supaya meskipun sedikit tetapi bisa menjadi lulusan terbaik di Plupuh. Kami ingin menunjukkan karakter dan prestasi siswa dulu agar menjadi daya tarik,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya