SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG</strong> – Di tengah masa kampanye sebagai calon gubernur Jateng dalam pilkada serentak, Taj Yasin, memamerkan perkembangan pendidikan di Jawa Tengah (Jateng) pada masa kepemimpinan Ganjar Pranowo. Hal itu dipamerkan sang cagwagub yang mendampingi cagub Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng 2018 tersebut melalui akun Instagramnya, <em>@tajyasinmz</em>, tepat pada Hari Pedidikan Nasional (Hardiknas), Kamis (2/5/2018).</p><p>Menurut <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180416/515/910562/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-taj-yasin">Taj Yasin</a>, anggaran dana untuk pendidikan Jateng di masa kepemimpinan <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910100/pilkada-2018-ini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-ganjar-pranowo">Ganjar Pranowo</a> cukup besar, yakni 28,2% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp11,35 triliun. "Sementara anggaran program infrastruktur pendidikan sepanjang tiga tahun terakhir pun mengalami kenaikan, Rp15,877 miliar, Rp325,628 miliar, dan Rp403,832 miliar," ungkapnya.</p><p>Pria kelahiran Rembang, 2 Juli 1983 silam itu mengakui pendidikan memang tak melulu berkaitan dengan anggaran dana. Namun ia tak menampik anggaran dana merupakan salah satu penunjang kualitas pendidikan di Jateng, bukan satu-satunya.</p><p>Terlepas dari anggaran dana, cawagub yang mendampingi cagub <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910100/pilkada-2018-ini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-ganjar-pranowo">Ganjar Pranowo</a> di pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 tersebut juga menyoroti masalah tenaga pendidik. Menurutnya, tenaga pendidik adalah profesi yang penuh risiko.</p><p>"Oleh karena itu seorang pengajar tidak boleh datang dari orang sembarangan. Guru harus tahu betul kebutuhan peserta didiknya. Guru tidak boleh menghalang-halangi atau menutup-nutupi. Karena anak-anak harus tahu keadaan dunia yang sebenarnya, seburuk dan sekotor apa pun itu, namun guru tidak boleh bungkam untuk memberikan penjelasan tentang keduanya," lanjut <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180416/515/910562/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-taj-yasin">Taj Yasin</a> dalam pernyataan dalam rangka memperingati Hardiknas itu.</p><p>Ia menilai guru memang pantas menyandang gelar pahlawan tanpa tanda jasa atas perjuangan mereka mencerdaskan kehidupan bangsa. Meski begitu, lanjutnya, guru juga harus diperhatikan kesejahteraannya.</p><p>"Karena fokus mereka tidak boleh dibikin pecah dalam mempersiapkan penerus bangsa yang berkualitas. Jihad yang akan mereka lakoni bukanlah sembarangan," beber Taj Yasin.</p><p>Di akhir pernyataannya dalam rangka memperingati Hardiknas itu, <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180416/515/910562/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-taj-yasin">Taj Yasin</a> mengutip pepatah yang menurutnya berasal dari Jepang untuk menggambarkan perjuangan guru. "Pepatah Jepang bilang: Perang tidak bisa dimenangkan dalam keadaan perut kosong. Selamat Hari Pendidikan Nasional," pungkas putra kiai Maimoen Zubair yang kini mencalonkan diri sebagai cawagub mendampingi Ganjar Pranowo di pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 tersebut.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya