Solopos.com, SUKOHARJO — Santri Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, punya cara unik memperingati 50 tahun usia ponpes tersebut. Mereka melakukan kegiatan go green dengan menyapu dan membersihkan taman di ruas jalan Ir Soekarno, Solo Baru, Minggu (31/7/2022).
Pimpinan Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Ustaz Yahya, mengatakan selain memperingati setengah abad pondok pesantren kegiatan tersebut juga menjadi salah satu bentuk membaur dengan masyarakat.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Kami beraharap [di usia] 50 tahun pesantren ini, fitnah mulai reda. Masyarakat mulai mengenal secara nyata Al Mukmin dan pendidikannya. Kami juga harap alumni semakin berkiprah,” katanya saat ditemui Solopos.com di sela-sela kegiatan.
Lebih lanjut, Ustaz Yahya berharap setengah abad Ponpes Al Mukmin Sukoharjo itu bisa membangkitkan umat. “Ponpes kami paling banyak mendapat sorotan dan condong ke arah negatif. Sehingga kegiatan ini dalam rangka meluruskan stigma tersebut,” imbuhnya.
Kegiatan bersih-bersih oleh santri tersebut merupakan rangkaian dari menyambut setengah abad Yayasan dan Ponpes Al Mukmin. Beberapa kegiatan lain sudah terlaksana seperti pengobatan gratis dan khitanan masal.
Baca Juga: Berawal dari Pengajian, Ini Sejarah Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo
Selain itu ada pula lomba membaca Alquran, lomba pidato, dan kegiatan lain. “Sekarang ini acara kami adalah go green dalam rangka khidmat kami untuk Indonesia. Sekarang sebagian yang di pondok ada lomba futsal,” kata Yahya.
Dia mengatakan rangkaian kegiatan telah terlaksana sejak April 2022 hingga puncaknya pada Agustus 2022. Sementara dalam pelaksanaan kegiatan itu melibatkan santri Ponpes Al Mukmin dari jenjang SMA Kelas X-XII dan bekerja sama dengan Pemkab Sukoharjo.
“Total santri yang terlibat dari Kelas X-XII sekitar 200 siswa lebih. Anak-anak kami ini sudah biasa kami libatkan untuk kegiatan besar. Sebenarnya HUT di bulan Juli, tetapi kalau mendadak kami persiapkan nanti ada hal-hal yang mungkin terlewat,” katanya.
Baca Juga: Merasa Difitnah Terkait Khilafatul Muslimin, Ponpes Ngruki Tuntut Ini
Ujian Negara
Dia menegaskan ponpes di bawah asuhannya merupakan lembaga yang ingin ikut andil mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurutnya, anak-anak asuhnya juga tetap mengikuti ujian negara di bawah Kementerian Agama.
“Santri sekarang ini kurang lebih 1.500 orang dari seluruh Indonesia. Dulu waktu Timor Timur belum merdeka ada yang dari sana. Kalau sekarang ini ada santri baru dari Australia,” jelas Yahya.
Dalam kegiatan go green Ponpes Al Mukmin tersebut juga turut hadir Bupati Sukoharjo Etik Suryani Kepala DLH dan beberapa perangkat daerah hingga Kecamatan Grogol dan pemerintah desa setempat.
Baca Juga: Vaksinasi Sasar Santri Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo
“Pesantren sebagai lembaga pendidikan harus membentuk dan mengembangkan nilai-nilai moral, harus menjadi pelopor sekaligus inspirator pembangkit moral bangsa,” kata Bupati Etik dalam sambutannya di acara itu.
Menurut Etik, ponpes memiliki kontribusi yang nyata dalam pembangunan pendidikan nasional, khususnya dalam melahirkan generasi-generasi muda cerdas dan islami. Apalagi melihat secara historis, ponpes memiliki pengalaman dalam membina dan mengembangkan masyarakat.
Etik menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh keluarga besar Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki sedang merayakan Milad ke-50 tahun.
Baca Juga: Ponpes Al Mukmin Ngruki: Abdul Qadir Hasan Baraja Bukan Pendiri Ponpes
“Teriring doa semoga Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki ke depan semakin maju dan sukses. Khususnya dalam melahirkan generasi-generasi yang cerdas dan islami. Sebagai pemimpin bangsa di masa depan,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
