SOLOPOS.COM - Masyarakat berebut kue apem yang disebar di Ara Ara Tarwiyah kompleks Makam Ki Ageng Gribig, Jumat (28/12/2012), dalam peringatan Yaqowiyu. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Masyarakat berebut kue apem yang disebar di Ara Ara Tarwiyah kompleks Makam Ki Ageng Gribig, Jumat (28/12/2012), dalam peringatan Yaqowiyu. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

KLATEN-Jalan Raya Jatinom Klaten macet total kira-kira selama 45 menit. Sejumlah kendaraan yang terjebak kemacetan di bawah guyuran hujan di jalan tersebut berhenti tak bisa bergerak karena rapatnya jarak kendaraan bermotor roda dua dan kendaraan roda empat sejauh kira-kira 1 kilometer.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kemacetan ini kira-kira satu jam. Sudah dua hari ini jalanan di sini [Jatinom] ramai sekali mungkin karena perayaan Yaqawiyu kali ini dilaksanakan bersamaan dengan masa libur anak-anak sekolah. Banyak pengunjung yang lewat jalan ini mengajak anak-anak mereka,” papar Ny Fatimah, 61, warga Jatinom ketika ditemui, Jumat (28/12/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia dibanding tahun lalu, peringatan Yakawiyu tahun 2012 dinilai lebih ramai. Karena itu tak heran Jalan Raya Jatinom penuh sesak dengan lautan manusia. Keramaian tersebut juga berimbas ke jalan-jalan lain yang berdekatan dengan lokasi peringatan Yaqawiyu.

Sementara itu salah seorang pengunjung asal Trucuk, Klaten, Daryono, 51, juga mengeluhkan macetnya jalan tersebut. Karena dua anaknya yang masih kecil terus merengek meminta pulang ke Trucuk. Namun karena terjadi kemacetan ditambah turun hujan lebat hingga satu jam lebih, dia harus menenangkan kedua putranya agar bersabar.

Pada bagian lain peringatan Yaqawiyu berlangsung cukup lancar. Kendati sebaran kue apem yang disebar dari menara di Ara Ara Tarwiyah kompleks Makam Ki Ageng Gribig diwarnai insiden adanya warga yang terinjak-injak, mereka tetap menyambut antusias.

Sedangkan prosesi sebar apem kemarin dilakukan setelah Salat Jumat. Bupati Klaten Sunarno beserta rombongan selepas Salat Jumat langsung menuju Ara Ara Tarwiyah memulai melempar kue apem ke kerumunan masyarakat.

Setelah itu, para santri yang berada di menara kembar sebaran kue apem melempar-lemparkan apem ke segala penjuru yang sudah ditunggu-tunggu masyarakat. Akibatnya ribuan masyarakat yang berada di dekat menara saling berebut hingga beberapa di antaranya jatuh dan terinjak-injak.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten, Sugeng Haryanto, mengatakan perayaan Yaqawiyu merupakan tradisi masyarakat Jatinom sejak beberapa tahun lalu secara turun-temurun. Diharapkan dengan perayaan ini bisa mendongkrak dunia pariwisata di Kabupaten Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya