SOLOPOS.COM - ilustrasi

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG – Sebanyak 80 narapidana atau warga binaan di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Temanggung, Jawa Tengah, mendapatkan remisi dalam peringatan HUT ke-69 RI.

Kepala Rutan Temanggung, seperti dikutip Antara, Minggu (17/8/2014), mengatakan napi yang memperoleh remisi tersebut, 76 orang di antaranya mendapatkan remisi umum dengan masa potongan tahanan bervariasi antara satu hingga lima bulan, dan empat sisanya mendapat remisi bebas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebenarnya yang mendapat remisi umum 2 atau bebas berjumlah lima orang, namun yang satu terpaksa dibatalkan karena masih tersangkut perkara lain. Padahal rencana awal dia mendapat remisi bebas,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menyebutkan rincian jumlah napi yang mendapatkan remisi umum 1, masa potongan tahanan satu bulan 22 orang, remisi dua bulan (17), tiga bulan (30), remisi empat bulan (6), dan remisi lima bulan (1).

Ia mengatakan remisi diberikan kepada warga binaan yang dinilai telah menunjukkan iktikad baik selama mengikuti masa pembinaan. Mereka dianggap mampu berkelakuan dan bersikap baik selama masa tersebut.

“Pemberian pengurangan masa hukuman atau remisi ini diharapkan mampu mendorong mereka menjadi pribadi yang lebih baik, dan mampu menjadi sarana awal mereka kembali berada pada jalan yang benar jika telah kembali ke masyarakat,” katanya.

Usai acara simbolis pemberian remisi oleh Bupati Temanggung Bambang Sukarno, orang nomor satu di kabupaten penghasil tembakau itu mendapat bingkisan, yakni sebuah lukisan wajah dirinya bersanding dengan Proklamator RI Ir Soekarno hasil karya salah satu narapidana.

Bambang Sukarno mengimbau kepada narapidana lain yang belum mendapatkan remisi agar terus memperbaiki diri selama masa hukuman yang tersisa.

Ia mengatakan mereka yang mendapat remisi bahkan bebas, sepatutnya lebih bersyukur dan berjanji untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik saat kembali terjun ke masyarakat.

“Bagaimanapun mereka memiliki keluarga yang sangat dicintai. Perlu diingat, kemerdekaan yang sebenarnya adalah terbebas dari tindasan serta ancaman. Saat ini memang masalah persamaan hak dari segi hukum, serta problem kondisi ekonomi menjadi alasan keterpurukan yang semakin menghimpit. Mari bersama-sama perbaiki diri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya