SLEMAN—Sarasehan dalam rangkaian peringatan 62 tahun Jogja Kembali menjadi refleksi Keistimewaan DIY. Dalam sarasehan yang digelar di Monumen Jogja Kembali, Selasa (28/6), Walikota Jogja, Herry Zudianto kembali mengingatkan akan hal tersebut.
“Peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret kemudian disambung dengan peristiwa Jogja Kembali, ini sudah menjadi bukti peran dan semangat pemimpin serta warga Jogja terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa,” kata Herry Zudianto dalam sambutannya. Kedua peristiwa tersebut bukan peristiwa sejarah biasa, namun menjadi perjalanan kembali menegakkan proklamasi kemerdekaan yang menjadi cita-cita bersama.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Herry bahkan mengaku heran karena seolah-olah makna keistimewaan dianggap sesuatu yang berlebihan. “Kenapa tidak seperti daerah lain yang juga memiliki status istimewa,” ujarnya. Jogja menurutnya tidak bisa dilepaskan dari mata rantai perjuangan kemerdekaan bangsa. Dengan momentum peringatan ini, Herry berpesan agar warga Jogja berani melakukan koreksi terhadap kebijakan pemimpin bangsa.
Selain itu dia juga mengingatkan kepada generasi muda agar memiliki pemahaman lebih terhadap peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi. Dikatakannya, sejarah tidak hanya untuk dihafal tetapi dimaknai dengan lebih dalam.
Sarasehan yang diadakan Paguyuban Wehrkreis III Jogja ini dihadiri GBPH Yudhaningrat, Bupati Sleman, Walikota Jogja serta Karbol TNI AU, anggota TNI Yonif 403, purna paskibraka serta menwa. (Harian Jogja/Anggraenny Prajayanti)
Foto: Monumen Jogja Kembali (newvisitarea.com)