SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berbincang dengan salah satu buruh penerima bantuan di halaman Kantor Dinkopnaker Boyolali, Jumat (1/5/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyerahkan bantuan sosial atau bansos kepada buruh di Boyolali yang dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Bansos tersebut menyasar 1.000 buruh yang dirumahkan atau korban PHK. Bansos untuk buruh merupakan hasil patungan dari Pemprov Jawa Tengah dan Pemkab Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Hari ini ada 1.000 paket. Untuk beras dari Korpri Boyolali, kemudian untuk minyak, ikan, dan mi instan dari Korpri Provinsi Jawa Tengah. Untuk sisanya nanti menunggu keputusan pimpinan," kata Kepala Dinkopnaker Boyolali, Syawaludin.

Syawaludin, mengatakan hingga Jumat (1/5/2020), jumlah karyawan kena PHK tercatat sebanyak 1.732 orang dari 16 perusahaan. Sementara karyawan yang dirumahkan jumlahnya 3.703 orang dari lima perusahaan.

Hardiknas 2020, Mendikbud: Banyak Hikmah dan Pelajaran dari Krisis Covid-19

Penyerahan Bansos

Di hari yang sama, dari Polres Boyolali yang bekerja sama dengan Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Boyolali juga menyalurkan bantuan sembako kepada buruh terdampak Covid-19.

"Jadi pada May Day di tengah pandemi Covid-19 ini kami lakukan dengan bakti sosial. Kami bekerja sama dengan Polres Boyolali memberikan bantuan kepada para buruh baik yang dirumahkan maupun yang terkena PHK. Ada 150 paket yang kami salurkan," kata Ketua KSPN Boyolali, Wahono.

Penyerahan bansos dilakukan di Kantor Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali, Jumat (1/5/2020). Pemeritah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) juga sedang menyiapkan program khusus untuk membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan.

"Masalahnya memang tidak cukup mudah. Terima kasih sudah bisa bersabar, suasananya memang tidak seperti tahun-tahun lalu. Ini membutuhkan sikap ketenangan batin, kekompakan, gotong-royong dan tepa salira. Sementara Covid-19 belum turun tapi sudah mulai lebih landai. Semoga segera turun. Tapi butuh peran bersama untuk itu," kata Ganjar dalam sambutannya.

Update Data Covid-19 Indonesia 2 Mei: Positif Capai 10.843, Tersebar di 321 Kabupaten/Kota

Pujian Ganjar

Dia mengajak semua pihak termasuk kalangan perusahaan untuk saling berbagi kepada buruh yang terkena PHK atau dirumahkan, termasuk di Boyolali, di tengah wabah. Ganjar pun memuji Pemkab Boyolali yang telah menyiapkan 150 ton beras.

"Kalau perusahaan perhatian, pemerintah perhatian, bikin mereka ayem dulu. Kalau memakai pola yang ada di Boyolali ini menarik. Boyolali telah siapkan beras 150 ton. Kami dari Korpri, dari Pemerintah Provinsi memgirim lauknya. Ini cara kami mengamankan mereka, setidaknya sebulan ke depan aman," kata dia.

Ganjar Usul Gaji Dipotong 50%, ASN Wonogiri: PNS Bukan Batman!

Ganjar berharap buruh yang bersangkutan bisa terus berkreasi untuk bisa bertahan di tengah krisis. "Mungkin ekonomi kreatif akan muncul. Tadi ada yang membuat masker, ada yang macul [mencangkul], jualan dan sebagainya, sehingga bisa tetap bisa bertahan,” imbuh dia.

Lebih lanjut dia mengatakan saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang menyiapkan program untuk para buruh yang kehilangan pekerjaan, termasuk di Boyolali.

"Kalau nantinya mereka benar-benar tidak bisa bekerja, maka kami harus siapkan desain pelatihannya," lanjut dia. Setidaknya program tersebut bisa mencakup pelatihan keterampilan, akses modal, pendamping dan sebagainya,” tambah Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya