Solopos.com, SOLO — Berbagai elemen masyarakat, pejabat, dan pelaku usaha batik di Solo beramai-ramai merayakan Hari Batik Nasional 2022 yang jatuh pada Sabtu (1/2/2022). Festival, tour museum batik, hingga pameran batik digelar.
Kampung Wisata Batik Kauman, salah satu sentra batik di Solo menggelar pameran dengan tajuk Pameran 1.000 Motif Batik Kuno & Kekinian. Pameran diikuti oleh belasan industri batik Kauman. Di antaranya Batik Soga, Ndalem Kuno H Nur Hidayat Efendi, Batik Gunasti, Ndalem Eyang H Masngadi, Batik Kaoeman, Batik Gunawan Setiawan, Batik Sekar Tandjung, Batik Tarum, Batik Domas, dan Batik SDK. Pameran ini berlangsung hingga Sabtu (2/9/2022) di Kampung Wisata Batik Kauman.
Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023
Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, Gunawan Setiawan mengatakan pameran dengan motif kuno dan kekinian sengaja dipilih untuk menjaga kelestarian motif. Motif kuno dipamerkan agar makin dikenal masyarakat, sementara motif kekinian dipamerkan agar generasi muda tertarik pada batik.
“Kita menampilkan batik kuno dan kekinian ini merupakan jawaban bahwa batik itu masih ada. Sementara motif kekinian memang ini segmennya ke adik-adik muda ya,” kata Gunawan saat diwawancara Solopos di showroomnya.
Batik Danar Hadi menggelar event hari batik dengan tema Cerita Batikku, Sabtu (1/10/2022). Dengan menampilkan konsep edutainment, Cerita Batikku bertempat di House of Danar Hadi Solo, Jl Slamet Riyadi. Edukasi sekaligus hiburan sengaja membidik para pelajar tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA.
Baca Juga: Konser Solo Batik Music Festival, Kemeriahan Musik dalam Nuansa Batik
Managing Director Batik Danar Hadi, Diana Santosa mengatakan konsep edutainment dipilih untuk memberikan edukasi tentang batik kepada generasi muda. Khususnya anak-anak usia sekolah.
“Program ini merupakan bentuk komitmen serta kepedulian dari kami untuk terus mengembangkan industri batik di tanah air, khususnya didalam memberikan edukasi serta pengenalan batik kepada generasi penerus bangsa,” ungkap Diana.
Ada juga aneka jajanan pasar, pameran batik, lomba fashion show, dan mural bersama. Di Hari Batik Nasional ini Danar Hadi berkomitmen menjaga dan terus mengembangkan batik agar bisa mendunia. Mereka ingin meregenerasi para pelaku usaha dan pecinta batik. Momen Hari Batik Nasional juga diharapkan mampu menjadi titik balik industri batik usai pandemi Covid-19.
“Batik memang akan terus berlangsung dan ada. Meski memang produksinya tak sebanyak dulu. Tapi generasi batik harus tetap dibentuk. Saat pandemi Covid-19, omzet kami hanya 20 persen dari omzet awal,” sambung dia.
Baca Juga: Usung Kearifan Lokal dalam Interior, Kereta Cepat Bisa Melaju 350 Km/Jam
Sementara di sentra batik sisi selatan Kota Solo, Festival Laweyan digelar dua hari. Peringatan Hari Batik Nasional dibuka dengan Nyanting Bareng yang diikuti oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Panitia Festival Laweyan 2022, Tom Festarandi mengatakan Minggu (2/10/2022) masih ada penampilan peragaan busana batik dengan iringan tari, musik, dan nyanyian etnik. Gelaran tersebut juga akan memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).
“Nyanting Bareng ini diikuti oleh masyarakat umum, wisatawan, dan profesional. Harapannya mereka makin mengenal batik dan mau berkunjung ke Laweyan. Besok kita masih ada peragaan busana batik dengan iringan etnik dan pertama kali mendapat penghargaan MURI,” katanya saat diwawancara Solopos.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
