SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi warga korban Lapindo (Foto: Detikcom)

Peringati 5 tahun Lapindo (Foto: Detikcom)

Sidoarjo (Solopos.com)–Memperingati 5 tahun menyemburnya lumpur Lapindo, sekitar 100 warga korban lumpur menggelar istigasah. Doa bersama itu digelar di pos pantau BPLS atau di lereng tanggul titik 21.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti dilansir detikcom, Minggu (29/5/2011), gabungan warga korban lumpur yang menggelar istighosah terdiri dari korban langsung, korban lumpur di luar peta terdampak (kelompok 45 RT) dan kelompok aliansi korban lumpur menggugat. Hari ini mereka bergabung untuk berdoa agar pemerintah lebih peduli kepada nasib mereka.

Berangkat dari bekas pertokoan di Desa Jatirejo, warga melakukan long march melewati Jalan Raya Porong dari arah Malang menuju Surabaya. Warga berjalan beriringan menggunakan separuh badan jalan. Dalam long march itu, warga membawa berbagai macam poster dan wayang kertas. Di depan rombongan ada 5 warga yang tubuhnya terlumuri lumpur Lapindo

Sampai di pertigaan depan Masjid Al Azhar, 5 orang itu kemudian melakukan aksi teaterikal dengan jalan merayap di aspal. Aksi itu menggambarkan betapa sengsaranya korban lumpur yang sebagian aspirasi mereka belum tersampaikan ke pemerintah maupun Lapindo.

“Kami menuntut agar pemerintah mengawal Perpres no 14 tahun 2007 tentang pembayaran ganti rugi yang belum terbayar,” kata ketua panitian aksi, Abdul Fatah

Fatah mengatakan bahwa untuk korban langsung agar pembayaran ganti rugi segera dilunasi, untuk kelompok 45 RT agar wilayahnya dimasukkan ke dalam perta terdampak dam untuk kelompok aliansi korban lumpur menggugat agar Lapindop tidak melakukan pengeboran lagi wilayah sidorjo karena banyak masyarakat yang takut dengan efek lumpur
Lapindo.

Selain beristighosah, warga juga melakukan orasi di dua tenda yang didirikan. Spanduk yang dibawa warga ditempelkan di lereng tanggul. Spanduk tersebut antara lain bertuliskan ‘tolak pengeboran Lapindo, untuk 80 % atau 20 % segera dibayar dan 45 RT harus masuk peta terdampak.

Aksi warga tersebut mendapat pengawalan ketat dari Polres Sidoarjo dan Brimob Polda Jatim. Aksi itu tidak mengganggu arus lalu yang terpantau masih ramai lancar.

(Detikcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya