SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelecehan seksual (JIBI/Solopos/Dok)

Perilaku PNS Solo, Lurah Kampung Baru dilaporkan ke Polresta Solo.

Solopos.com, SOLO–Lurah Kampung Baru, Pasar Kliwon, Suharjono, dilaporkan ke Polresta Solo dengan tuduhan dugaan pelecehan seksual. Suharjono dituduh telah melakukan perbuatan senonoh kepada warganya di ruang kerjanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Mapolresta Solo, Jumat (30/10/2015), kejadian dugaan pelecehan seksual terjadi Kamis (22/10/2015) sekitar pukul 07.30 WIB.

Saat itu, korban berinisial, R, 34, datang sendirian ke kantor kelurahan untuk mengurus administrasi pindah agama. Oleh anggota staf kelurahan, R, diminta ke ruangan lurah yang berada di lantai II untuk meminta tanda tangan.

“Korban naik ke lantai II dan masuk ke ruangan menemui Pak Lurah. Saat itu, di ruangan itu hanya ada mereka berdua,” kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Surakarta, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Hastin Maharjanti kepada wartawan.

Di dalam ruangan itulah, diduga sang lurah berbuat senonoh kepada R dengan memegang dada korban. Sebelum melakukan itu, Suharjono juga sempat memegang perut korban sambil menanyakan kabar kehamilan korban yang baru menikah enam bulan lalu itu. “Wis isi urung? [Sudah hamil belum]. Saat tanya ini, lurah sambil memegang perut korban,” kata Hastin menirukan pengakuan korban.

Seusai kejadin itu, korban tak terima. Korban ke luar ruangan dan terjadi keributan. Upaya mediasi oleh sejumlah tokoh masyarakat setempat sebenarnya sudah dilakukan sehari setelah peristiwa itu. Namun pertemuan itu buntu dan tidak menghasilkan titik temu.

Hastin mengatakan polisi masih menyelidiki kasus ini. Pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap kasus ini. Adapun Suharjono, selaku terlapor hingga saat ini belum dimintai keterangan oleh polisi.  “Kami masih kumpulkan bukti-bukti,” kata dia.

Sementara itu, saat Solopos.com dan sejumlah wartawan lain datang ke Kantor Kelurahan Kampung Baru untuk menemui Suharjono, yang bersangkutan tidak berada di tempat. Namun, saat dihubungi melalui ponselnya itu tidak membenarkan dan tidak pula membantahnya. Dia hanya meminta agar peristiwa tersebut tidak dibesar-besarkan.
“Tidak usah dibesar-besarkan, kasihan perempuannya,” ucap dia. Saat ditanya apakah dia merasa melakukan perbuatan itu atau tidak, Ia hanya menjawab, “Ya biar saja. Ending-nya bagaimana.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya