SOLOPOS.COM - teror bom di sma warga beberapoa waktu lalu (JIBI/SOLOPOS/Dok)

teror bom di sma warga beberapoa waktu lalu (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO—Polisi belum dapat mengungkap dalang di balik teror bom yang ditujukan kepada SMA Warga Solo. Penyidik telah memeriksa lima saksi sebagai tindak lanjut penyelidikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, melalui Kasatreskrim, Kompol Edy Suranta Sitepu, kepada Espos, Senin (26/11/2012), mengungkapkan sampai Senin ini pihaknya belum dapat mengetahui identitas pengirim pesan berisi ancaman yang akan meledakkan gedung SMP dan SMA Warga, Rabu (21/11/2012) lalu itu. Penyidik Polresta masih terus melacak keberadaan peneror.

“Kami telah memeriksa lima saksi untuk memperdalam penyelidikan. Lima orang itu dari kalangan guru dan warga yang mengetahui teror bom itu,” terang Edy saat dihubungi Espos.

Ketika disinggung perkembangan penyelidikan, Edi mengungkapkan penyidik belum dapat menyimpulkan apakah pelaku adalah remaja seperti dugaan pihak sekolah atau pelaku mengarah ke orang tertentu. “Semua masih kami dalami,” imbuh Edy.

Pejabat Humas SMA Warga, Budi Prabowo, mengatakan polisi selalu memberikan informasi terkait perkembangan penyelidikan. Ia berharap peneror segera tertangkap. Ia menambahkan, para siswa tidak terpengaruh dengan teror itu. Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan normal dan lancar.

“Tadi [Senin] Bapak Kapolsek Jebres (AKP Rudi Hartono) memberi pengarahan kepada seluruh warga sekolah ketika menjadi pembina upacara. Beliau mewanti-wanti agar seluruh warga sekolah waspada. Kami juga dimintai jangan sampai terpengaruh dengan teror itu. Syukur hingga saat ini KBM berjalan normal,” urai Budi.

Seperti diberitakan SOLOPOS, Kamis (22/11/2012), SMP dan SMA Warga Solo mendapat ancaman bom dari orang tak dikenal melalui pesan singkat atau SMS yang menyebutkan gedung sekolah bakal diledakkan, Rabu pukul 11.11 WIB. Ancaman bom itu diterima oleh salah satu guru SMA. Ancaman bom diterima pihak sekolah sudah sejak Minggu (18/11/2012) lalu sebanyak 15 kali. Pengirim pesan teror itu diketahui dari seseorang berinisial SR. Polisi yang mensterilkan sekolah tidak menemukan bom. Oleh karena itu, seluruh siswa tidak dievakuasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya