Nelayan WGM Wonogiri kesulitan mencari ikan akibat cuaca buruk beberapa waktu terakhir.
Solopos.com, WONOGIRI — Curah hujan tinggi dan tanaman air Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri yang semakin banyak menyebabkan nelayan kesulitan mencari ikan. Akibatnya, Tempat Pendaratan Ikan (TPI) tidak mempunyai persediaan ikan cukup untuk memenuhi kebutuhan pembeli.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Petugas TPI Mina Tirta Sari, Tarmiyati, saat ditemui Solopos.com, Rabu (14/3/2018), mengeluhkan persediaan ikan yang semakin menipis. Padahal, permintaan ikan pekan ini naik cukup tinggi.
Dalam kondisi normal, TPI Mina Tirta Sari dalam sehari dapat memperoleh pasokan 2 kuintal ikan. Namun, sepekan terakhir pasokan ikan menurun.
Pada Rabu, TPI Mina Tirta Sari bahkan hanya mendapat 30 kg ikan. Akibatnya, harga ikan merangkak naik. Harga ikan nila yang semula Rp15.000-Rp20.000 per kilogram (kg) kini mencapai Rp25.000/kg.
Naiknya harga ini dikeluhkan Sadali, pengecer ikan asal Sragen yang biasa membeli ikan di TPI Mina Tirta Sari Wonogiri. Menurut Sadali, biasanya ia membeli hingga 15 kg untuk dijual kembali, namun hari itu ia hanya memperoleh 3 kg.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, biasanya nelayan yang mendaratkan ikan di TPI itu ada 12 orang. Namun, karena kondisi cuaca yang tidak menentu, saat ini hanya lima sampai tujuh orang yang aktif mencari ikan.
Sebagian nelayan memilih bertani atau memperbaiki jala mereka karena ikan yang didapat dalam kondisi cuaca ini tak terlalu banyak. Dalam cuaca normal, seorang nelayan bisa mendapat 40 kg dalam sehari. Namun, saat ini dalam 6 kg saja sudah bagus.
Bahkan ada nelayan yang beberapa kali sama sekali tidak memperoleh ikan. Pembeli ikan di TPI itu berasal dari Sragen, Karanganyar dan wilayah sekitar Kabupaten Wonogiri. Ikan yang dicari dia antaranya nila, patin, dan betutu.