SOLOPOS.COM - Berbagai olahan makanan berbahan baku ikan lele dan udang ditampilkan ibu-ibu PKK se-Kulonprogo dalam acara Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) 2015 di halaman Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kulonprogo, Selasa (7/4/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Perikanan Kulonprogo terus didengungkan untuk mengangkat potensi lele pada 2015.

Harianjogja.com, KULONPROGO—Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) 2015 mengangkat potensi budi daya ikan lele dan udang dengan berbagai olahan makanan. Gerakan ini dilakukan guna meningkatkan konsumsi ikan di kalangan warga Kulonprogo yang masih 22,35 kilogram per tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Lestaryono, mengakui tingkat konsumsi ikan di Kulonprogo masih tergolong sangat rendah. Karena itu, agenda Gemarikan diharapkan bisa memperbaiki tingkat konsumsi ikan di kalangan warga.

“Apalagi diagendakan kompetisi bagi ibu-ibu untuk menyajikan menu olahan ikan,” ujarnya saat membuka Lomba Cipta Menu Ikan di halaman Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kulonprogo, Selasa (7/4/2015).

Lestaryono menilai kegiatan kemarin akan turut meningkatkan diversifikasi pangan olahan ikan. Selain itu, dapat juga mendorong tumbuhnya usaha-usaha di bidang perikanan. Saat ini saja di Kulonprogo, setidaknya sudah ada 430.000 pelaku usaha ikan.

Dalam lomba yang diikuti 22 kelompok dari 12 kecamatan, Kepala DKPP Kulonprogo, Endang Purwaningrum, mengungkapkan ikan lele dan udang menjadi bahan baku utama olahan makanan yang dilombakan. Alasannya, lele dan udang merupakan komoditas perikanan unggulan daerah karena banyak dibudidayakan di hampir seluruh wilayah Kulonprogo.

Kepala Bidang Perikanan Budi Daya DKPP Kulonprogo Eko Purwanto mengungkapkan sebagian besar ikan yang terserap oleh masyarakat adalah lele. Selain banyak dibudidayakan, harga ikan lele juga relatif lebih terjangkau dibandingkan jenis ikan lainnya.

Berbeda dengan jenis ikan air tawar lain seperti ikan gurami dan ikan nila. Meski produksinya tidak terlalu tinggi, namun ikan-ikan tersebut lebih banyak dijual keluar Kulonprogo.

“Penyerapan konsumsi ikan juga turut dipengaruhi selera masakan, terutama olahan masakan berbahan baku ikan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya