SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyortiran benih ikan. (JIBI/Solopos/Antara)

Semarangpos.com, KUDUS — Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggenjot pembibitan benih ikan nila dengan mengoptimalkan keberadaan Balai Benih Ikan (BBI) yang ada. BBI Kudus dinilai cukup indukan nila untuk menunjang optimalisasi potensi sektor perikanan Kudus.

“Perbaikan sarana dan prasarana BBI juga sudah dilakukan, sedangkan indukan ikan nila juga tersedia cukup,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Pertanian dan Perikanan Abdullah Muttaqin di Kudus, Kamis (31/8/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk saat ini, lanjut dia, indukan yang tersedia cukup melimpah karena tersedia sebanyak 1.250 ekor. Dari jumlah sebanyak itu, indukan yang siap produksi hanya 450 ekor yang terdiri 390 ekor betina dan sisanya jantan, sedangkan 800 ekor indukan nila baru bisa dimanfaatkan tahun 2018.

Pasalnya, kata Muttaqin, indukan ikan nila tersebut baru diterima hari Kamis (31/8/2017) dari Janti, Klaten, Jawa Tengah. Dengan demikian, indukan tersebut masih perlu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. “Minimal menunggu waktu selama tiga bulan, baru bisa diternakkan,” ujarnya.

Menurut dia, cuaca saat ini yang terkadang hujan dan panas, belum mendukung proses pembenihan, sehingga waktu yang paling tepat untuk pembenihan ikan nila bertepatan dengan musim hujan. Indukan yang berkualitas dengan berat badan sekitar 400 gram bisa menghasilkan bibit ikan antara 700-1.000 ekor.

Harga jual setiap ekor mencapai Rp100 atau lebih mahal dibandingkan dengan bibit ikan lele yang berkisar Rp80/ekor. Untuk harga bibit ikan di tingkat Unit Pembenihan Rakyat (UPR) bisa lebih mahal karena bisa mencapai Rp110/ekor hingga Rtp125/ekor.

Sementara waktu, katanya, pembibitan ikan lele juga belum berjalan karena menunggu waktu yang tepat untuk memulainya. Dalam rangka meningkatkan budi daya ikan air tawar, dia berkomitmen untuk menghasilkan bibit ikan berkualitas demi menunjang perkembangan sektor perikanan Kudus.

“Kami juga berupaya mendapatkan sertifikat nasional untuk proses pembibitan ikan nila guna menggenjot produktivitas budi daya ikan di Kudus, setelah sebelumnya mendapatkan sertifikasi untuk pembibitan ikan lele,” ujarnya.

BBI di Hadipolo memiliki 14 kolam ikan masing-masing berukuran 10×6 meter. Sementara produksi benih ikan sepanjang tahun 2016 untuk ikan lele sebanyak 334.650 ekor, sedangkan bibit ikan nila sebanyak 20.400 ekor.

Tingkat produksi ikan air tawar di Kabupaten Kudus selama 2016 sebanyak 2.095,1 ton. Produksi ikan air tawar di Kudus masih didominasi ikan lele yang mencapai 11.707,80 kuintal atau 55,88% dari total produksi. Sementara urutan berikutnya yakni ikan nila yang produksinya selama 2016 mencapai 2.269,5 kuintal.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya