SOLOPOS.COM - Puluhan kapal jukung sedang diparkir di area Pelabuhan Sadeng. Senin (6/2/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Perikanan Gunungkidul, cuaca ekstrem masih saja terjadi.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Nelayan Gunungkidul terpaksa berhenti melaut seiring datangnya angin barat daya. Kondisi ini sudah terjadi sejak dua minggu lalu dan diperkirakan akan membaik pada akhir Februari nanti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : PERIKANAN GUNUNGKIDUL : Nekat Melaut, Nelayan Rugi Ratusan Juta Rupiah

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul Rujimanto. Menurut dia, kondisi cuaca di laut sedang tidak bersahabat karena embusan angin kencang yang disebabkan karena keberadaan angin barat daya. Kondisi ini mmeiliki dampak yang saling berkaitan, yakni nelayan tidak berani menangkap ikan dan sebagai dampaknya kebutuhan ikan di pasaran sulit didapatkan.

“Ujung-ujungnya terjadi paceklik ikan,” katanya, Selasa (7/2/2017)

Dia pun merasakan ketiadaan ikan di pasaran. Sebagai pelaku usaha, Rujimanto pun mengakui kesulitan mendapatkan Ikan Kue yang biasanya disajikan di rumah makan miliknya.

“Jangankan kerapu, untuk mendapatkan ikan kue sangat susah. Untuk mencukupi permintaan pembeli, saya harus mancing sendiri agar pengunjung tidak kecewa,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Komandan Pos Angkatan Laut Sadeng Peltu Fajar Tri Irianto berharap kepada nelayan untuk bersabar. Pasalnya fenomena angin barat daya masih akan terjadi dan diperkirakan baru berhenti pada akhir Februari nanti.

“Dampak dari fenomena ini, nelayan banyak yang tidak melaut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya