SOLOPOS.COM - Sugiyatno mengecek salah satu kolam ikan lele miliknya di Dusun Kedung Dowo Wetan, Desa Pampang, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul.(Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Perikanan Gunungkidul, terutama air tawar rawan terserang penyakit.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Memasuki musim peralihan memberikan kewaspadaan kepada pembudidaya ikan air tawar di Gunungkidul. Kadar asam yang tinggi pada kandungan air hujan menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit dan menjadi hal yang perlu diantisipasi.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Salah seorang pembudidaya ikan air tawar jenis lele, Sugiyatno mengatakan saat ini yang paling rumit dalam membudidaya ikan yakni faktor alam. Menurutnya, faktor alam menjadi kesulitan tersendiri karena menjadi satu hal yang sulit diprediksi. Dalam menempatkan ikan dalam suatu kolam mesti memerhatikan kondisi kolam itu sendiri.

“Pada peralihan musim seperti ini memang agak sulit, Tidak bisa jika cuaca panas terlalu panas atau dingin terlalu dingin,” kata Sugiyatno.

Sugiyatno melanjutkan, perawatan pada musim peralihan membuat pembudidaya ikan mesti cekatan melihat kondisi alam. Dijelaskan Sugiyatno jika hari sangat panas mesti diberikan solusi yakni perlindungan bagi ikan di kolam. Perlindungan tersebut berupa meletakkan tumbuhan Kangkung air atau Enceng gondok di permukaan kolam. Maksudnya agar panas matahari tak langsung masuk ke dalam kolam.

“Solusi itu kalau hari sedang panas, paling susah kalau menghadapi musim yang dingin,” ungkapnya.

Kolam lele mesti berada di ruang terbuka dengan cakupan sinar matahari yang cukup. Lele mesti menyerap sinar matahari sebanyak 60 persen untuk menstabilkan PH air. Saat ini pihaknya pun masih urung menebar bibit ikan lele pada kolamnya. Sementara ini ia masih menunggui tumbuh kembang bibit lele yang ia tebar satu bulan yang lalu. Ia mengatakan rencana untuk menebar benih mesti menunggu redanya musim hujan yang kadang kala masih datang sampai cuaca normal kembali.

Pada saat intensitas hujan cukup tinggi di wilayah Gunungkidul, kadar asam yang sangat tinggi akan memengaruhi kondisi kolam ikan. Solusinya, selama ini Sugiyanto akan menebar garam sebagai penetralisir asam sekaligus untuk membunuh bakteri jahat yang jika dibiarkan akan berkembang menjadi jamur. Jamur akan menyerang insang lele sehingga menimbulkan bercak putih  yang menyebabkan kematian secara masal pada lele.

Sementara itu, hal serupa dikatakan oleh Marwoko Edi, salah seorang pembudidaya ikan air tawar jenis Nila di Kecamatan Ponjong Gunungkidul. Ia mengatakan bahwa perawatan kepada komoditi ikan air tawar mesti dilakukan dengan serius. Penyakit seperti jamur mudah menyerang pada ikan apabila perawatan tidak dilakukan dengan baik.

“Untuk menghindari pertumbuhan jamur, salah satunya dengan rajin menabur garam sesuai dengan kebutuhan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya