SOLOPOS.COM - Polres Bantul berusaha mengamankan wasit Ridwan Pahala yang memimpin jalannya pertandingan Persiba Bantul melawan PPSM Sakti Magelang di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (24/7/2017).(JIBI/Harian Jogja/Jumali)

Kericuhan terjadi pada menit 91, saat kedua kesebelasan bermain dengan skor 0-0.

Harianjogja.com, BANTUL—Pertandingan Persiba Bantul pada pekan kesembilan Grup 4 Liga 2 2017 melawan PPSM Sakti Magelang di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (24/7/2017) berakhir dengan ricuh. Kericuhan terjadi pada menit 91, saat kedua kesebelasan bermain dengan skor 0-0.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suporter yang terprovokasi dari keputusan wasit Ridwan Pahala asal Bandung yang memberikan tendangan bebas kepada PPSM, langsung meringsek ke lapangan. Tak hanya menyulut kembang api dan membakar kertas, ratusan suporter juga merusak advedtorial board (A-board).

Ekspedisi Mudik 2024

Atas kondisi ini, keempat wasit dan perangkat pertandingan yang bertugas saat itu pun diamankan oleh petugas kepolisian menuju ruang ganti sehingga pertandingan dinyatakan selesai oleh pengawas pertandingan. Wasit Ridwan Pahala pun sempat terkena sabetan kayu dan pukulan sebelum akhirnya sampai di ruang ganti.

Tidak sampai disitu, kericuhan suporter pun meluas ke lokasi parkir di selatan stadion. Kapolres Bantul AKBP, Imam Kabut Sariadi, yang memimpin pasukan, pun langsung membubarkan suporter Persiba yang sempat bekejar-kejaran dengan Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Bantul.

Bibit kericuhan di Stadion Sultan Agung kemarin sore sudah mulai muncul pada pertengahan babak pertama. Ada suporter Laskar Sultan Agung, yang berada di sebelah tribun selatan, memukuli seorang anggota Satpol PP Kabupaten Bantul.

Awalnya petugas tersebut berusaha mengamankan agar penonton yang berada di tribun timur tidak masuk ke tribun selatan, akan tetapi hal tersebut justru berdampak pada kemarahan sejumlah suporter.

Alhasil, suporter meringsek ke pojok timur selatan dan aksi pukul dan kejar-kejaran pun tidak terhindarkan antara suporter dengan anggota Satpol PP. Tak berhenti di situ, para suporter yang terpancing emosinya sempat terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Beruntung, bentrokan dapat diredam.

Pelatih sementara Persiba, Sambudiana, mengaku kecewa dengan kepemimpinan dari wasit Ridwan Pahala yang dinilainya terlalu banyak merugikan pihaknya. Padahal, menurut pelatih yang sempat menangani Persiba U-21 ini, secara permainan anak asuhnya tidak kalah dibandingkan dengan tim tamu PPSM Magelang.

“Atas hasil ini tinggal menunggu keajaiban. Masih punya tiga laga kandang dan dua laga tandang. Meski peluang untuk tidak terdegradasi kecil, kami [Persiba] berusaha memanfaatkannya nanti,” tandas Sambudiana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya