SOLOPOS.COM - Petugas melakukan simulasi penerapan new normal di objek wisata Wana Wisata Kedung Ombo Kedung Cinta, Kemusu, Boyolali, Kamis (25/6/2020). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI -- Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan atau KPH Telawa menggelar simulasi penerapan new normal di kawasan wisata alam Boyolali, Kamis (25/6/2020).

Simulasi dilakukan KPH Telawa bersinergi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Firkopimcam) Kemusu di objek wisata Wana Wisata Kedung Ombo Kedung Cinta.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kegiatan itu dilakukan untuk melihat kesiapan penerapan protokol kesehatan objek wisata di masa pandemi Covid-19. Kesiapan dimaksud baik dari sarana dan prasarana, mekanisme pelayanan, serta kesadaran pengunjung dalam menerapkan protokol kesehatan.

Puluhan Kader Nyatakan Dukung Gibran di Pilkada 2020, Ini Tanggapan DPC PDIP Solo

Ekspedisi Mudik 2024

Pada simulasi tersebut, setiap kendaraan pengunjung yang datang ke objek wisata kawasan Perhutani di Boyolali itu disemprot cairan disinfektan. Selanjutnya setiap pengunjung akan dicek suhu tubuh.

Jika suhu tubuh lebih dari 37 derajat Celcius, pengunjung tidak diperkenankan masuk ke lokasi wisata. "Mereka akan diarahkan di ruang isolasi, sambil menunggu rombongannya pulang," terang Administratur/KKPH Telawa, Arif Fitri Saputra, melalui Wakil Administratur/KSKPH Telawa, Budi Sutomo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (26/6/2020).

Di loket, pengunjung mesti membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer yang disiapkan pengelola. Kemudian untuk pembayaran tunai, uang yang dibayarkan harus dibungkus plastik.

10 Orang Siap Jadi Pendonor Plasma Darah Untuk Obati Pasien Covid-19 di Solo

Di area wisata milik Perhutani di Boyolali itu, pengelola menyiapkan fasilitas cuci tangan untuk pengunjung. "Di tempat-tempat fasilitas lain seperti musala, tempat duduk dan sebagainya ada tempat cuci tangan. Untuk fasilitas-fasilitas pendukung juga akan disemprot disinfektan secara rutin," lanjut dia.

Diharapkan lokasi wisata tersebut bisa segera dibuka kembali untuk umum dengan memperhatikan protokol kesehatan. Dengan demikian masyarakat tetap bisa menikmati objek wisata meski sedang ada pandemi.

Menggeliatkan Ekonomi

Dibukanya objek wisata kawasan hutan Perhutani di Boyolali itu diharapkan juga bisa kembali menggeliatkan ekonomi masyarakat sekitar, tanpa mengabaikan faktor kesehatan.

Jadi Kontak Erat Pasien Covid-19, Tempat Praktik Dokter Di Joho Sukoharjo Ditutup Gugus Tugas

Hasil dari simulasi tersebut nantinya akan disampaikan kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Boyolali untuk mendapatkan rekomendasi.

"Jadi untuk pembukaan area wisata nanti kami menunggu rekomendasi dari Gugus Tugas Pecepatan Penanganan Covid-19," kata dia.

Dia menyampaikan pada kegiatan simulasi penerapan new normal di objek wisata tersebut, Perhutani melibatkan dari Forkopimcam Kemusu, Kepala Desa Wonoharjo dan ketua LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Wono Mulyo, Boyolali, sebagai pengelola.

Rekonstruksi Pengeroyokan Kades Karangtengah Wonogiri Perjelas Peran 7 Tersangka

Pada acara tersebut, Perhutani juga memberikan bantuan paket peralatan untuk mendukung protokol kesehatan Covid-19 kepada LMDH Wono Mulyo. Bantuan itu di antaranya masker, sarung tangan, thermometer gun, dan face shield.

Camat Kemusu, Sumarno, mengatakan untuk saat ini pola hidup baru atau new normal harus benar-benar diterapkan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di tempat umum termasuk di lokasi wisata.

"Perekonomian harus tumbuh, tapi harus patuh terhadap protokol kesehatan. Kesadaran harus tertanam, sehingga penerapan protokol kesehatan tetap berjalan baik meski tidak diawasi," kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya