SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menanam bibit pohon di Bukit Mongkrang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jateng, Rabu (12/2/2020). (Solopos-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Perum Perhutani KPH Surakarta akan memasang portal batas wilayah Jawa Tengah dengan Jawa Timur di Bukit Mongkrang, Karanganyar setelah viral motor menyerbu bukit tersebut.

Diberitakan sebelumnya, ada pengendara sepeda motor yang naik hingga puncak bukit tersebut. Hasil penelusuran sejumlah pihak terkait menyebutkan pengendara sepeda motor itu naik Bukit Mongkrang dari wilayah Jawa Timur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Administratur Muda Perum Perhutani KPH Surakarta, Sugi Purwanta, menuturkan setiap orang berusaha memanfaatkan hutan Gunung Lawu dengan benar sesuai kebutuhan masing-masing. Untuk itu, semua tindakan pemanfaatan yang berpotensi menyimpang dari kebutuhan akan ditindak.

Bupati Sragen Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka Setelah 1 Pekan

“Kalau semua bentuk pemanfaatan hutan, apapun bentuknya harus ada legalitas. Kemarin sempat viral di media, ada jip [di Ngargoyoso] dan motor di Bukit Mongkrang. Itu langsung dicek ke lapangan dan komunikasi dengan stakeholders. Ternyata setelah dicek, itu naik dari wilayah Jawa Timur,” kata Sugi saat berbincang dengan wartawan di kompleks Bukit Sakura Lawu, Kecamatan Tawangmangu, Senin (31/8/2020).

Sugi menambahkan menindaklanjuti hal itu, Perum Perhutani KPH Surakarta akan membuat portal di wilayah perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dia juga mengancam siapa pun yang berani melompati portal itu menuju Bukit Mongkrang secara ilegal.

Cara Bikin Hidung Mancung Secara Alami Tanpa Oplas, Nomor 3 Yakin Bisa?

Lompati Portal Bakal Dilaporkan Polisi

“Kalau ada yang mau naik, lompat portal. Kalau lompat, kami tangkap. Kami serahkan ke Polres Karanganyar. Secara hukum artinya kami tidak main-main. Menjaga hutan. Semua ada tugas masing-masing. Kami bersinergi untuk mengamankan dan melestarikan hutan di Kabupaten Karanganyar,” tegas dia.

Asisten Perhutani (Asper) BKPH Lawu Utara Perum Perhutani KPH Surakarta, Widodo, menyampaikan pengawasan pemanfaatan hutan di Gunung Lawu melibatkan seluruh pihak karena Perhutani tidak bisa bekerja sendiri.

Ngeyel Tak Pakai Masker, 3.500 Orang di Jateng Terjaring Razia, Apa Sanksinya?

Widodo menyebut pihak-pihak itu dengan stakeholders, mereka merupakan masyarakat sekitar, TNI/Polri, dan sukarelawan. Mereka termasuk ikut mengawasi jika ada pihak lain yang nekat melanggar portal dan naik ke Bukit Mongkrang.

“Biasanya saya akan dapat laporan. Langsung saya lakukan [tindak lanjuti]. Hutan yang saya awasi 5.000-an hektare. Dengan sekian personel. Keterbatasan personel kalau tanpa bantuan masyarakat ya tidak akan bisa. Karena hutan kan tidak dipagari,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya