SOLOPOS.COM - Ilustrasi menyuapi makan penderita stroke. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Salah satu dampak terkena stroke seperti Tukul Arwana adalah terjadi perubahan pola makan misal dulu bisa mengunyah jadi tidak bisa mengunyah dan menelan makanan. Tukul mengalami sulit menelan sehingga harus makan melalui selang, namun berkat fisioterapi pria bernama lengkap Tukul Riyanto itu sudah dapat mengunyah makanan.

Agar asupan nutrisi penderita stroke selalu terpenuhi setiap hari, caranya dengan perhatikan pola makan yang sesuai untuk mereka. Ini tak cuma komposisi atau jenis makanan, tapi juga memilih tekstur, porsi, dan frekuensi pemberian makanan. Lebih dari setengah penyintas stroke dapat mengalami gangguan menelan atau disfagia. Kondisi ini membuat penderitanya lebih sulit untuk mengunyah, menelan makanan dan minuman, serta mengontrol ludah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jadi, bagaimana pola makan yang tepat agar asupan nutrisi penderita stroke tetap terpenuhi? Simak beberapa cara di bawah ini seperti dikutip dari  Klikdokter.com pada Rabu (12/1/2022) :

1. Evaluasi gangguan menelan yang terjadi

Sebelum memerhatikan pola makan, lebih dulu evaluasilah gangguan menelan penderita stroke. Setiap penderita stroke perlu mendapatkan pemeriksaan untuk menilai derajat gangguan menelan. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui seberapa berat derajat gangguan menelan yang terjadi serta seberapa besar risiko aspirasi yang bisa terjadi saat makan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Berapa Peluang Penderita Stroke Seperti Tukul Kembali Hidup Normal?

Aspirasi adalah kejadian di mana makanan yang seharusnya masuk ke lambung, malah masuk ke saluran napas (paru-paru).

2. Modifikasi bentuk atau tekstur makanan sesuai derajat gangguan menelan

Tekstur makanan perlu disesuaikan dengan beratnya gangguan menelan. Secara umum, dikenal dua jenis makanan, yakni bentuk cair dan padat.

Sesuai dengan pedoman National Dysphagia Diet (NDD), ada empat tingkat kekentalan untuk makanan yang berbentuk cair, yaitu:

– Thin, dengan tingkat kekentalan seperti air putih, nutrisi enteral cair, jus buah, kopi, teh, kuah kaldu
– Nectar thick, dengan tingkat kekentalan seperti sirup atau sup dengan bahan dasar krim
– Honey thick, dengan tingkat kekentalan seperti madu atau sup krim kental
– Spoon thick, dengan tingkat kekentalan seperti yogurt atau puding

Untuk makanan yang berbentuk padat, ada tiga tingkatan, yaitu:

– Dysphagia puree. Bentuk ini diperuntukkan bagi individu dengan disfagia sedang hingga berat serta berisiko tinggi mengalami aspirasi. Semua makanan dibuat dalam bentuk puree (bubur) dengan konsistensi seperti puding halus. Makanan ini tidak perlu dikunyah atau hanya perlu sedikit sekali dikunyah. Contohnya puree alpukat, puree kentang, dan bubur beras.

Baca Juga: Mengenal Terapi Robotik Pada Pasien Stroke Seperti Tukul Arwana

– Dysphagia mechanically altered. Bentuk ini diperuntukkan bagi pasien dengan disfagia ringan sampai berat, tapi masih mampu mengunyah. Makanan bertekstur lembut, agak basah, dan mudah dikunyah. Contohnya daging cincang, sayuran kukus, dan nasi tim.

– Dysphagia advanced. Bentuk ini diperuntukkan bagi pasien dengan disfagia ringan yang masih bisa mengunyah dengan baik dan berisiko rendah mengalami aspirasi. Bentuk ini mencakup semua makanan kecuali yang garing, kering, lengket atau Makanan harus agak basah dan dipotong kecil-kecil. Contohnya, daging yang diiris tipis atau daging suwir, ikan, telur, buah potong, dan perkedel.

Dalam kondisi gangguan menelan, modifikasi rute makanan menggunakan selang makan juga bisa dilakukan.

Untuk selang makan, penggunaan nutrisi cair komersial lebih dianjurkan dibandingkan nutrisi homemade (bubur rumahan) karena komposisinya mengikuti pedoman khusus. Kandungan zat gizinya menjadi lebih terukur.

3. Komposisi makanan harus bergizi seimbang

Salah satu pemicu stroke adalah aterosklerosis, yakni penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak lemak dan kolesterol. Karena itu, penderita stroke perlu menghindari makanan tinggi lemak jenuh.

Baca Juga: Gara-Gara Sakit, Berat Badan Tukul Arwana Turun Segini

Asupan protein perlu ditingkatkan karena kebutuhan yang meningkat. Alasan pertama akibat serangan stroke itu sendiri, di mana cadangan protein di otot dipecah untuk menambah sumber energi tubuh. Kedua, protein diperlukan untuk menunjang proses pemulihan stroke.

Di sisi lain, meski merupakan sumber protein, konsumsi daging merah dan produk susu full fat harus diperhatikan. Batasi pula konsumsi gula dan garam tambahan. Makanan tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah, sedangkan terlalu banyak gula dapat merusak pembuluh darah.

Sebaliknya, perbanyak makanan kaya serat, seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, serta daging tanpa lemak (lean meat). Untuk mencegah penurunan daya ingat dan meningkatkan daya pikir, asupan nutrisi yang mengandung choline dan phosphatidylserine juga diperlukan.

4. Perhatikan frekuensi dan porsi makanan

Agar tak mudah tersedak dan muntah, penderita stroke dianjurkan untuk makan sedikit-sedikit dengan frekuensi yang lebih sering. Dengan demikian, total asupan makanannya dalam sehari akan lebih banyak.

Baca Juga: Berkat Fisioterapi, Ini Kemajuan yang Diperoleh Tukul Arwana

Untuk porsi makanan, dapat menggunakan aturan tangan sesuai ukuran tangan penderita stroke berikut:



– Makanan pokok sumber karbohidrat: 1 kepal tangan penderita
– Makanan sumber protein: 1 telapak tangan penderita
– Makanan sumber lemak: 1 ruas ibu jari tangan penderita
– Makanan sumber serat (sayur-sayuran): 2 tangkup tangan penderita
– Perhatikan hal-hal yang membantu proses menelan

Agar proses menelan lebih aman dan mudah, penderita stroke perlu duduk tegak saat makan atau minum. Bila perlu, berikan sokongan dengan bantal agar posisinya pas.

Di samping itu, berikan makanan padat dengan kuah atau cairan secara bergantian untuk membantu proses menelan. Suhu makanan yang hangat hingga dingin juga memudahkan proses menelan, karena lebih bisa ditoleransi oleh penderita.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya