SOLOPOS.COM - Dukuh Kalang Bangi Wetan, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, yang disebut sebagai kampung janda. (Suara.com)

Solopos.com, GUNUNG KIDUL — Sebuah dukuh atau kampung di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) banyak ditemukan perempuan berstatus janda. Kampung yang banyak ditempati  janda itu adalah Dukuh Kalang Bangi Wetan, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunung Kidul.

Sepintas kampung ini tidak berbeda dengan kampung lain di Gunung Kidul. Hanya saja, yang membedakan dukuh ini adalah banyak ditemukannya warga yang berstatus janda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari suara.com, perdukuhan ini ditempati oleh 93 kepala keluara. Dari 93 kepala keluarga, ternyata 26 di antaranya berstatus janda.

Baca juga5 Makanan Ekstrem di Wonogiri dan Gunung Kidul, Berani Coba?

Tak ada yang mengetahui mengapa dukuh ini banyak terdapat janda. Kendati janda, tetapi ternyata tidak membuat kehidupan mereka tertinggal karena ada salah satu dari janda-janda tersebut yang sukses menjadi seorang pengusaha.

Dia adalah Dt (38), warga RT 001. Wanita ini telah sukses menjadi pengusaha batu alam yang mampu memperkerjakan 15 orang tetangganya. Asetnya pun terbilang tidak sedikit karena perempuan ini memiliki tiga unit truk ekspedisi, empat mobil, yang satu di antaranya adalah pikap.

Dt tidak mengetahui alasan di kampung tersebut banyak janda seperti dirinya. Hanya saja, di lingkungannya sekarang ada sembilan orang dari 17 kepala keluarga yang menjadi janda.

Sementara di RT 002 ada 8 janda yang menjadi kepala keluarga, sedangkan di RT 003 dan RT 004 masing-masing ada tiga dan empat janda.

“Kalau saya sudah dua kali janda. Cerai tahun 2011 dan 2021 ini,” papar Dt, Jumat (1/10/2021).

Wanita yang memiliki dua anak dari dua suami berbeda ini mencoba menikmati hidup kesendiriannya. Prinsipnya adalah bisa bermanfaat bagi orang lain dan bisa memberikan pekerjaan tetangga baik untuk memuat batu alam truk ekspedisi luar kota dan sopir truk.

Menurut Dt, ia menjadi janda juga karena sudah tidak ada kecocokan lagi dengan mantan suami. Hubungannya sudah tak bisa diperbaiki, sehingga ia memilih untuk berpisah dengan mantan suami dan memilih hidup sendiri.

“Saya mendirikan usaha sendiri tahun 2009 yang lalu,” tambahnya.

Ditinggal Suami

Berdasarkan informasi yang dihimpun, banyak wanita di pedukuhan ini yang berstatus janda karena ditinggal suami. Meski pun masih ada yang berstatus kawin, tapi suaminya sudah tidak pulang dalam jangka waktu yang cukup lama, bahkan sampai 21 tahun.

Di sisi lain, di pedukuhan tersebut ada makam tua yang 4-5 tahun lalu diketahui sebagai makam dari Syekh Datuk Kalambang Al-Makasari. Belum banyak yang mengetahui sejarah makam Syekh Datuk Kalambang ini. Namun makam tersebut sedikit tak terawat.

Baca juga: Demi Anak Yatim, PKS Bikin Program Kader Nikahi Janda

Salah satu yang aneh adalah, ada keluarga yang tinggal mepet dengan kompleks makam Syekh Datuk Kalambang Al-Makasari yang janda 3 turunan. Semuanya ditinggal pergi tanpa pamit oleh suami yang sah.

Kepala Dukuh Kalang Bangi Timur, Raden Tri Prabowo, mengakui memang tidak sedikit warganya yang berstatus janda dan penduduk lelakinya lebih sedikit dibanding dengan perempuan. Bahkan karena sedikit, masjid yang mereka miliki tidak menyelenggarakan salat Jumat.

“Kalau jemaah tidak genap 40 orang, katanya tidak boleh Jumatan. Tapi, di sini tidak bisa dipisahkan dengan Pedukuhan Ngeposari,” ujarnya.

Meskipun banyak penduduk perempuannya, tetapi jalannya program pedukuhan tidak terganggu. Selama ini program-program pembangunan dari pedukuhan banyak terwujud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya