SOLOPOS.COM - Pembacaan deklarasi cinta damai di Mapolres Boyolali, Jumat (20/5/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Hari Kebangkitan Nasional 2022 diperingati dengan Deklarasi Cinta Damai di Boyolali. Deklarasi dilaksanakan di Mapolres Boyolali, Jumat (20/5/2022), dihadiri oleh perguruan-perguruan silat, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, sesepuh Boyolali, hingga Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Boyolali.

Mereka mengucap deklarasi Boyolali Cinta Damai dan menandatangani perjanjian untuk menjaga kedamaian di Boyolali. Beberapa ketua perguruan silat di Boyolali seperti Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti, Pagar Nusa, Merpati Putih, Tapak Suci, Perisai Diri, dan lainnya juga ikut menandatangani perjanjian cinta damai tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada acara deklarasi tersebut juga ditampilkan seni beladiri dari masing-masing perguruan silat. Salah satu anggota pencak silat dari Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo Cabang Boyolali, Eka Galih Saputra, 23, mengungkapkan deklarasi cinta damai cukup menarik baginya.

“Kegiatan ini menarik karena hal seperti ini baru kali pertama dilaksanakan. Alhamdulillah organisasi pencak silat juga lebih diperhatikan pemerintah,” kata dia.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, mengatakan secara umum situasi keamanan dan ketertiban masyarakat dalam keadaan aman dan terkendali. “Namun dari aspek kamtibmas ada hal yang perlu kami siapkan untuk antisipasi meningkatknya gangguan kamtibmas,” kata dia.

Baca juga: 12 Klub Ponpes Boyolali Unjuk Gigi dalam Liga Santri Piala Kasad 2022

Asep mengatakan hal tersebut dikarenakan frekuensi aktivitas masyarakat yang semakin meningkat di berbagai bidang. Menurut Asep, hal tersebut dapat meningkatkan gangguan kamtibmas seperti aksi kejahatan jalan, pencurian, dan permasalahan lain.

“Jika permasalahan-permasalahan tersebut tidak disikapi secara dewasa dan dengan akal sehat, maka dapat memicu terjadinya konflik sosial atau konflik komunal yang melibatkan kelompok-kelompok tertentu di masyarakat,” jelas dia.

Konflik Mengganggu Kehidupan

Asep mengatakan konflik yang terjadi akan sangat berbahaya dan mengganggu roda kehidupan masyarakat dan pembangunan di Boyolali. Lebih lanjut, dia juga mengajak warga Boyolali untuk merapatkan barisan dan saling menjaga persaudaraan, saling bekerja sama, berkomunikasi, berkolaborasi, dan mengedepankan musyawarah.

Baca juga: Terbaru! Laka Kereta Kelinci di Andong Boyolali, Begini Kondisi Sopir

Senada dengan Kapolres Asep, sesepuh Boyolali, Seno Kusumoharjo, mengatakan mendukung terselenggaranya Deklarasi Cinta Damai. Ia menilai hal ini ini sebagai langkah yang bagus untuk menjaga perdamaian di Boyolali.

Seno mengusulkan kegiatan yang mengusung perdamaian tersebut dilaksanakan tidak hanya pada Hari Kebangkitan Nasional. “Acara seperti ini akan memberikan pengikatan psikologis kepada elemen-elemen organisasi di Boyolali dengan cara nanti tuan rumahnya bergilir, jadi bergantian. Entah sebulan sekali, dua bulan sekali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya