SOLOPOS.COM - Ketua Umum Pergerakan Muda Indonesia, Razali Ismail Ubit (kiri). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Jajaran Satreskrim Polresta Solo harus bekerja keras untuk mengungkap dalang maupun pelaku penyerangan warga PSHT di Kartasura, Sukoharjo, dan Mojosongo, Solo, Selasa (16/9/2020) lalu.

Hal itu demi tegaknya hukum dan menjaga emosional warga PSHT Soloraya. Ketua Umum Pergerakan Muda Indonesia, Razali Ismail Ubit, menyatakan hal itu dalam siaran pers yang sampai kepada Solopos.com, Rabu (23/9/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Saya berharap kasus ini dapat segera terungkap, karena hal ini penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga Solo. Saya berharap semoga tidak ada pihak yang mencoba memanfaatkan situasi ini untuk mengganggu ketertiban Kota Solo," ujarnya.

KP Eddy Wirabhumi: Solo Kondusif Berkat Peran Aparat, PSHT, dan Media

Razali mengaku prihatin dengan insiden penyerangan warga PSHT yang hingga kini ada kejelasan mengenai pelaku maupun dalangnya itu. Terlebih penyerangan itu terjadi pada dua lokasi berbeda dalam waktu nyaris bersamaan.

Akibat penyerangan itu korban mengalami luka sabetan senjata tajam (sajam). Razali berharap pelaku dan dalang insiden penyerangan tersebut segera tertangkap.

Motif Penyerangan

"Dengan tertangkapnya pelaku, motif penyerangan akan jelas, tidak simpang siur. Termasuk siapa pelakunya bisa pasti, tidak simpang siur yang bisa menggelinding liar," imbuhnya.

Arab Saudi Izinkan Umrah Mulai 4 Oktober 2020, Begini Skenarionya

Razali juga berharap para korban penyerangan dapat segera sembuh dan berkumpul dengan keluarga dan masyarakat.
Razali mengaku sudah bertemu dengan Ketua DPC PSHT Solo Parluh 16, Arif Hudayanto, pada Selasa (22/9/2020) malam.

Dalam pertemuan tersebut Razali meminta agar warga PSHT Solo dapat menahan diri. Sebab, kepolisian sedang bekerja mencari dan menangkap pelaku penyerangan warga PSHT pada pekan lalu.

Jangan sampai warga PSHT Soloraya terprovokasi dengan peristiwa yang terjadi sehingga melakukan aksi-aksi yang justru akan kontraproduktif.

Aksi Hitamkan Solo Batal, Danrem Warastratama: Kami Tetap Siaga!

"Saya mengajak keluarga besar PSHT untuk menahan diri, tidak mengerahkan kerumunan massa saat masih pandemi. Serahkan sepenuhnya kasus penyerangan terhadap anggota PSHT kepada kepolisian," urainya.

Aksi Konvoi

Sebelumnya, ribuan warga PSHT Soloraya sempat melakukan aksi konvoi dan berkerumun di Plaza Manahan pada Selasa (16/9/2020) malam.

Mereka menuntut polisi mengungkap pelaku kasus penyerangan warga PSHT oleh beberapa orang berpenutup wajah. Polisi terpaksa membubarkan kerumunan massa dengan tembakan peringatan agar tidak terjadi gesekan fisik atau tindakan anarkistis.

Begini Kata Tim Pemenangan Gibran dan Teguh Soal Penundaan Pilkada 2020

Konvoi dan kerumunan massa pada lokasi yang sama nyaris terjadi Selasa (22/9/2020). Namun, aparat keamanan berhasil mencegahnya.

Polisi menangkap sedikit 27 orang yang berkeliaran sekitar Plaza Manahan sambil melihat-lihat situasi. Beberapa ketahuan membawa atau memakai atribut perguruan silat seperti kartu tanda anggota, baju seragam, kaus, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya