SOLOPOS.COM - Aktivitas Truk di Pusat Pergudangan Kota, Pedaringan, Jebres, Solo. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Laju pertumbuhan ekonomi di Kota Solo rata-rata 5,56% dalam kurun waktu 2015 hingga 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) Solo mengklaim laju ini relatif stabil dengan andil berasal dari sektor informasi dan komunikasi disusul transportasi dan pergudangan serta jasa keuangan dan asuransi.

“Andil pertumbuhan paling banyak dari informasi dan komunikasi,” ujar Fungsional Statistisi Ahli Pertama BPS Solo, Chomariah Fitriani, dalam acara Sosialisasi Data Strategis Perekonomian Tahun 2019 oleh BPS Solo, di Hotel Indah Palace Solo, Rabu (4/12/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Chomariah menambahkan laju perekonomian Solo secara rata-rata ini lebih baik daripada Jawa Tengah dan nasional. Di Jawa Tengah rata-rata pertumbuhannya sebesar 5,31%, sementara nasional mencapai 5,04%.

Di sisi lain, indikator ekonomi di Kota Solo adalah berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB). Adapun penyokong utama PDRB Solo adalah konstruksi yang mencapai 27,14%. Sektor ini berkontribusi menyumbang Rp12,06 triliun untuk PDRB.

Setelah itu diikuti perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil serta sepeda motor sebesar 22,15% atau senilai Rp9,84 triliun. Selain itu, disusul sektor informasi komunikasi sebanyak 11,67% atau berkontribusi sebesar Rp5,18 triliun.

“Boleh dibilang sektor konstruksi ini nilainya paling besar sejalan dengan semakin tumbuhnya pusat bisnis dan perkantoran di Solo,” imbuhnya.

Di samping itu, inflasi Kota Solo dari tahun ke tahun juga semakin terkendali.

Fungsional Statistisi Ahli Muda BPS Solo, Upik Nurlaena, dalam paparannya terkait inflasi dan pariwisata Solo selama dua tahun berturut-turut pada 2017–2018, inflasi Solo terkecil di Jateng. Dalam hal ini pada 2017 angka inflasi sebesar 3,1%, sementara 2018 turun menjadi 2,45%.

“Sedangkan pada 2019 hingga November angka inflasinya mencapai 2,44%. Kita masih punya Desember untuk kembali menjaga kestabilan harga pangan khususnya mengingat akhir tahun kerap terjadi kenaikan harga,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya