SOLOPOS.COM - Ilustrasi produk UKM (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Sepanjang 2016, sebanyak 5.000 perempuan pelaku UMKM tumbuh di Jawa.

Solopos.com, SOLO — Sekitar 5.000 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari kaum perempuan tumbuh di Jawa sepanjang 2016. Mereka berkembang di bawah binaan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (Asppuk).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Eksekutif Wilayah Asppuk Jawa, Yanti Susanti, mengatakan pelaku UMKM dari kaum perempuan atau biasa disebut perempuan usaha kecil (PUK) itu berkembang berkat terbentuknya Jaringan PUK (Jarpuk) di kabupaten/kota di Jawa. Tercatat, hingga saat ini sudah ada sekitar 18.000 PUK yang tersebar di 35 Jarpuk di Jawa.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tahun ini ada tambahan lebih dari 5.000 PUK di Jawa. Tidak hanya yang sudah memiliki usaha, yang baru merintis dan baru merancang usaha pun sangat banyak,” tuturnya saat ditemui wartawan di Hotel Lampion Solo, Jumat (18/11/2016).

Menurut Yanti, mayoritas PUK diadang masalah untuk mengakses beberapa hal, seperti sumber daya baku, modal, dan informasi. Keberadaan Jarpuk yang ada di daerah diharapkan mampu memfasilitasi PUK untuk terus berkembang.

Apalagi, persaingan pasar yang semakin luas membuat sebagian PUK terpojok. Dia memberikan contoh menjamurnya minimarket modern yang berdiri hingga ke pelosok daerah. “Berdirinya banyak toko modern tentu merebut pasar usaha kecil anggota Jarpuk. Meski begitu, ini menjadi tantangan bagaimana produk usaha anggota Jarpuk bisa bersaing,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah harus turun tangan secara maksimal untuk membantu pengembangan usaha oleh perempuan. Apalagi perekonomian Nasional sebagian besar disokong dari UMKM, termasuk di dalamnya perempuan.

“Pemerintah sudah seharusnya mempunyai komitmen dan kepedualian terhadap persoalan perempuan. Tetapi kami dari Asppuk pemerintah selama ini belum memiliki cukup komitmen. Kepedulian pengambil kebijakan juga tidak sekadar memfasilitasi, tetapi selama ini memang belum optimal, masih seperti setengah-setengah,” katanya.

Sementara itu, di Solo ada sekitar 240 perempuan yang tergabung dalam Jarpuk. Wakil Ketua Jarpuk Solo, Esti Kriswandari Asih, menuturkan mereka tergabung dalam kelompok yang lebih kecil. Anggotanya memiliki bermacam usaha, mulai dari batik, kerajinan, konveksi, hingga makanan.

“Tidak hanya yang sudah punya usaha, yang belum punya rencana bisnis pun bisa bergabung. Nanti mereka akan didampingi oleh kelompok biar lebih intens,” katanya, Jumat. Selain melakukan peningkatan kemampuan anggota dalam memfasilitasi pengembangan bisnis, Jarpuk juga mendukung peningkatan kapasitas melalui kegiatan pelatihan-pelatihan, studi banding, serta fasilitasi jaringan pasar anggotanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya