SOLOPOS.COM - Petugas Puskesmas Tawangmangu memasukkan jenazah warga Magelang, Sri Astuyani, ke mobil ambulance. Dia meninggal di Terminal Tawangmangu pada Sabtu (1/4/2021). (Solopos.com-dok. Polsek Tawangmangu)

Solopos.com, KARANGANYAR—Warga Kabupaten Magelang, Sri Astuyani, 51, ditemukan meninggal di tempat tunggu penumpang Terminal Tawangmangu, Sabtu (1/5/2021) pukul 09.30 WIB.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Sri Astuyani datang ke Tawangmangu mengendarai bus umum. Dia sampai Terminal Tawangmangu pukul 09.00 WIB. Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polres Karanganyar, Iptu Agung Purwoko, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla, menuturkan korban datang seorang diri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pukul 09.00 WIB, korban turun di Terminal Tawangmangu. Dia naik bus. Setelah itu, dia mau membeli makan. Pemilik warung, Harso, memberi makan korban. Dia duduk di tempat tunggu penumpang. Beberapa menit kemudian Harso melihat korban jatuh,” kata Agung saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (1/5).

Baca juga: Pemudik ke Karanganyar Siap-Siap Jalani Tes Swab Antigen

Dia tergeletak di dekat kursi dari semen di terminal. Korban sudah membuka bungkus makanan dan diletakkan di kursi Terminal Tawangmangu. Dia juga sudah meminum teh dalam kemasan botol. Barang-barangnya pun diletakkan di kursi. Korban saat itu mengenakan daster warna cokelat. Dia juga menggunakan alat bantu berjalan berupa tongkat kaki tiga.

Harso meminta bantuan orang-orang di sekitar Terminal Tawangmangu. Salah seorang warga melaporkan hal itu ke Polsek Tawangmangu. Korban dibawa ke Puskesmas Tawangmangu, tetapi kondisi korban tidak dapat diselamatkan.

“Petugas puskesmas memeriksa dan mengambil swab. Negatif Covid-19. Petugas puskesmas juga tidak menemukan luka penganiayaan. Hanya ada bekas luka pada dagu sebelah kanan, bekas lecet pada kaki kiri,” ujar dia.

Baca juga: Ditanya Dugaan Pungli Petugas Linmas, Ini Jawaban Lurah Gajahan

Penyakit Kanker Leher

Kondisi tubuh korban kurus. Polisi mencatat berat badannya 30 kilogram dan tinggi badannya 155 cm. Saat memeriksa barang-barang korban di Terminal Tawangmangu, polisi menemukan dompet. Di dalam dompet itu, polisi menemukan sejumlah kertas bertulis nomor handphone.

“Polisi menghubungi nomor tersebut. Ternyata nomor anaknya. Kami mendapat informasi bahwa korban ini memiliki riwayat penyakit kanker leher. Korban sering ke Tawangmangu dan Sukoharjo untuk berobat alternatif. Selama berobat, korban indekos di Kota Solo,” ungkapnya.

Baca juga: Peserta Uji Coba PTM Tahap Kedua di Sukoharjo Kantongi Rekomendasi

Agung juga menyampaikan biasanya anak korban menemani berobat. Tetapi kali ini korban berobat seorang diri karena anak bekerja di Magelang. Dia menyampaikan pihak keluarga sudah menerima kondisi korban dan tidak menginginkan autopsi.

Mengenai kejadian di Terminal Tawangmangu, Camat Tawangmangu, Rusdiyanto, menuturkan jenazah sudah diambil pihak keluarga di RSUD Karanganyar. “Jenazah disemayamkan di RSUD Karanganyar sembari menunggu dijemput keluarga. Tidak berada di puskesmas karena tidak ada kamar mayat. Tadi sore sudah diambil keluarga. Menurut cerita anaknya tadi memang ibunya sakit. Ada bekas operasi di bawah dagu.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya