SOLOPOS.COM - Ilustrasi (dok Harian Jogja)

Ilustrasi (dok Harian Jogja)

WONOSARI—Organisasi non-pemerintah Perkumpulan Idea memberikan pelatihan audit beras miskin (raskin) itu kepada 15 perempuan dari sejumlah kecamatan di Gunungkidul. Pelatihan itu diberikan supaya warga, khususnya perempuan, dapat mengawal program pembangunan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perwakilan Idea, Tenti Novari Kurniawati, mengatakan pelatihan itu diberikan dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat sipil. “Perempuan juga perlu dibekali pengetahuan audit sosial,” kata Tenti di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Senin (2/10/2012).

Menurutnya, warga diberikan sejumlah informasi tentang raskin. Salah satu informasinya adalah Pedoman Umum Penyaluran Raskin yang dirilis resmi oleh pemerintah. Informasi itu, ujar Tenti, belum banyak diketahui warga.

“Banyak yang tidak tahu, apabila ada penyimpangan, masyarakat dapat melakukan pengaduan,” kata Tenti. Penyaluran raskin dikelola oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

Penyaluran raskin, ujar Tenti, harus 6T yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat harga, tepat waktu dan tepat administrasi. Contoh penyaluran raskin tak tepat kualitas adalah apabila beras yang dibagikan berkutu atau diberi pemutih.

Salah seorang pelatihan, Sri Lestari, mengatakan pelatihan ini berguna bagi penyebaran pengetahuan tentang raskin. “Misalnya, warga jadi tahu jatah dapat raskinnya berapa,” kata warga Kecamatan Semin ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya