SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Perempuan berinisial Ysr yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di rumah orang tuanya di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Klaten, pekan lalu, meninggal dunia. Jenazah Ysr dimakamkan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2019).

Ysr ditangkap Densus 88 saat bersama orang tuanya di dalam rumah, Kamis (14/3/2019). Ysr pulang ke kampung halamannya seorang diri dan berencana mengajak keponakannya ke Jakarta pada Sabtu (16/3/2019).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua RW 002, Dukuh Desanwetan, Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Mujiono, 51, mengatakan ia dan ketua RT setempat, Jangkung Sudono, berangkat ke Jakarta pada Senin (18/3/2019) malam bersama sejumlah polisi.

“Selasa [19/3/2019] pagi makan di hotel di Jakarta dan bertemu suami Ysr dan tiga anaknya serta adik Ysr yang sejak Sabtu sudah berangkat ke Jakarta,” urai Mujiono.

Polisi menjelaskan Ysr dibawa ke RS Polri di Jakarta pada Minggu (17/3/2019) malam karena sakit lambung akut. Namun, ia meninggal dunia pada Senin siang. “Suaminya membenarkan sakit itu sudah lama. Dulu pernah operasi,” tutur Mujiono.

Dari hotel, rombongan menuju RS Polri dan melihat jenazah Ysr. Mujiono menjelaskan tak terlihat tanda kekerasan pada tubuh Ysr.

“Saat itu belum dikafani. Setelah disucikan, jenazah langsung dibawa ke Tanah Kusir. Tetangga perumahan Ysr juga datang ke permakaman,” ungkapnya.

Seusai dimakamkan, Mujiono pulang ke Klaten bersama ketua RT dan keluarga Ysr. Suami Ysr dan anaknya ikut dalam rombongan tersebut untuk mengabarkan ke ibunda Ysr di rumah terkait kabar putrinya meninggal dunia.

Ysr lahir di Joton dan merantau ke Jakarta bekerja di pabrik. Perempuan tersebut tercatat sebagai warga Tangerang setelah menikah. Sekitar 10 hari sebelum ditangkap Densus, Ysr pulang ke rumah orang tuanya seorang diri.

Mujiono mengatakan selama ini Ysr sering pulang ke kampung halaman bersama suami dan ketiga anaknya saat Lebaran. Lebaran tahun lalu, Ysr hanya pulang bersama anak-anaknya. “Orangnya ya biasa saja. Saat Lebaran ya biasa berkunjung termasuk ke rumah saya,” ungkapnya.

Kadus I Desa Joton, Wakijo, mengatakan Ysr sudah pindah kependudukan sejak 2002 silam. “Jadi memang sejak lama sudah pindah. Ya karena tidak setiap hari kami bertemu sehingga tidak terlalu mengenal. Namun, orangnya biasa-biasa saja,” ungkapnya.

Sementara itu, suasana rumah keluarga Ysr sepi. Rumah yang dihuni ibu Ysr dalam kondisi tertutup dengan peralatan pertukangan berada di teras rumah. Begitu pula dengan kondisi rumah di sampingnya yang menjadi tempat tinggal adik Ysr.

Warga sekitar tak mengetahui ke mana perginya penghuni rumah. Warga juga menjelaskan orang tua Ysr tak memiliki tempat tinggal lainnya selain di tengah perkampungan Dukuh Desanwetan tersebut.

“Sejak pagi sudah sepi. Saya tidak tahu ke mana perginya,” kata salah satu warga yang tinggal di depan rumah keluarga Ysr.

Sementara itu, Kapolres Klaten, AKBP Aries Andhi, mengatakan belum mendapatkan informasi soal meninggalnya Ysr. Disinggung keterkaitan Ysr hingga ditangkap Densus, Kapolres juga menjelaskan kasus tersebut sepenuhnya ditangani tim Densus.

“Keterkaitannya dengan apa saya tidak tahu,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya