SOLOPOS.COM - Petugas mengevakuasi jenazah Kiswati, warga Wonosegoro, Boyolali, yang meninggal dunia karena tersambar petir di tengah sawah. (Istimewa/Dokumentasi Nuraini)

Seorang perempuan buruh tani meninggal dunia karena tersambar petir di tengah sawah.

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang perempuan buruh tani warga Dukuh Bandung Wetan, Desa Bandung, Wonosegoro, Boyolali, Kistiyanah, 36, meninggal dunia seketika setelah tersambar petir di tengah sawah Dukuh Brangkal, Desa Bandung, Wonosegoro, Rabu (13/12/2017) siang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu, insiden maut itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Kistiyanah sedang bekerja bersama buruh tani lainnya menyiangi padi di desa setempat.

Pukul 14.00 WIB, langit mulai gelap. Kilat petir menyambar. Namun, Kistiyanah dan buruh lainnya tetap melanjutkan pekerjaan menyiangi padi. Tapi, maut menjemputnya siang itu.

Petir menyambar tubuh Kistiyanah. Seketika, perempuan itu terkapar dengan tubuh hangus. “Saat itu, ada sekitar lima buruh matun di sawah. Tapi, yang tersambar hanya Bu Kistiyanah,” ujar Yudi Ismail, 18, tetangga dan saksi kejadian menceritakan kejadian tersebut kepada Solopos.com.

Kejadian itu seketika membuat histeris para buruh tani lainnya di sawah. Mereka berlarian ketakutan. Sebagian meminta tolong warga dan melapor ke polisi. “Setengah jam kemudian, polisi datang mengevakuasi jenazah [Kistiyanah],” ujarnya.

Saksi lainnya, Nuraini, mengatakan kejadian itu sangat mengejutkan. Saat kejadian tak ada hujan. Namun, kilat menyambar-nyambar. “Tubuh Bu Kistiyanah tersambar. Meninggal dunia seketika di lokasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya