SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Soloraya.com)–Perekonomian di wilayah eks Karisidenan Surakarta selama semester I 2011 tumbuh melambat dibandingkan semester sebelumnya.

Kajian Bank Indonesia menunjukkan, di sisi permintaan, konsumsi dan investasi selama semester I 2011 mengalami perlambatan pertumbuhan, sementara ekspor tumbuh meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Perlambatan pertumbuhan ini karena daya beli masyarakat yang stagnan,” ujar Tigor Silalahi, Deputi Pemimpin Bank Indonesia Solo, saat menjelaskan hasil Kajian Ekonomi Regional Soloraya Semester I 2001, di Hotel Sunan, Rabu (28/9/2011) pagi ini.

Di sisi lain, lanjut Doni, pertumbuhan nilai ekspor lebih karena adanya kenaikan harga di pasar global, bukannya oleh peningkatan volume.”Ini harus diwaspadai, karena volume ekspor justru menurun.”

Ekspor keluar negeri mendapat tantangan perlambatan ekonomi negara maju, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa, serta berlarutnya penyelesaian krisis utang Eropa. Soal melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga, BI mengkaji berdasarkan sejumlah indikator, yakni indeks penjualan riil, pendaftaran mobil dan sepeda motor baru, konsumsi listrik serta kredit konsumsi perbankan.

“Pendaftaran mobil baru hanya tumbuh 15,4% sementara sebelumnya mencapai 35,3%. Utuk motor malah turun 4,67%,”papar Peneliti Muda Ekonomi BI, Mega.

(ybw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya