SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Perekonomian Solo, BPMPT Solo mencatat Januari-Oktober 2015 nilai investasi capai Rp1,58 triliun.

Solopos.com, SOLO–Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota Solo mencatat nilai investasi selama Januari-Oktober 2015 mencapai Rp1,58 triliun. 80% Investasi tersebut masih terfokus di kawasan Solo bagian tengah dan selatan. Sedangkan kawasan Solo utara masih minim investasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala BPMPT Solo, Toto Amanto mengatakan nilai investasi yang masuk di Kota Solo sudah melampaui target pada tahun ini, yakni senilai Rp1,5 triliun. Investasi tersebut berasal dari 973 perusahaan, baik berskala mikro, kecil, menengah hingga besar.
Perinciannya usaha mikro 339 perusahaan, usaha kecil 500 perusahaan, usaha menengah 111 dan usaha besar 23 perusahaan.

“Investasi sampai Oktober selain melampaui target tahun ini juga naik dibanding tahun lalu yang mencapai Rp1,2 triliun,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (9/11/2015).

Toto menyakini nilai investasi masih akan terus bertambah hingga akhir tahun nanti. Ia mengatakan ada beberapa pengusaha yang secara lisan siap berinvestasi di Kota Bengawan. Namun pihaknya tidak merinci investasi apa yang akan masuk ke Solo. Hanya, lanjut dia, investasi tersebut masih terfokus di Solo selatan. Toto merasa optimis nilai investasi baru bisa menembus Rp 1,8 triliun hingga akhir tahun nanti.

“Investor banyak yang belum tertarik dengan wilayah utara. Porsinya masih 80% ke wilayah tengah dan selatan, sisanya baru ke utara,” katanya.

Toto mengaku terus mendorong para investor agar berinvestasi ke wilayah Solo utara. Pihaknya bahkan mulai menggagas adanya insentif yang bisa diberikan kepada investor yang bersedia menanamkan modal di wilayah utara.
Insentif bisa berupa penyederhanaan perizinan hingga diskon retribusi. Toto mengatakan peluang investasi saat ini hanya di bidang jasa, perdagangan dan pariwisata. Sementara untuk meningkatkan nilai investasi dari sektor industri sudah tidak lagi memungkinkan. Luas lahan di Solo dinilai tidak lagi memungkinkan untuk mengembangkan investasi di bidang industri.

“Sehingga untuk menarik investor ke Kota Bengawan Pemkot Surakarta hanya mengandalkan bidang jasa, perdagangan dan juga pariwisata,” katanya.

Penjabat (Pj.) Wali Kota Solo, Budi Suharto mengatakan terus memperbaiki sarana dan prasarana infrastruktur di kawasan Solo utara. Perbaikan infrastruktur Solo utara menjadi fokus pekerjaan fisik di 2016.

“Kami mengalokasikan anggaran untuk perbaikan infrastruktur di wilayah utara untuk tahun depan. Ada perbaikan akses jalan serta penataan pedestrian,” katanya.

Budi yakin perbaikan infrastruktur mampu mengundang ketertarikan investor untuk berinvestasi di kawasan Solo utara. Dengan demikian tidak lagi terjadi ketimpangan pertumbuhan perekonomian di Kota Solo.

Budi juga berharap pembangunan jalan tol Solo-Kertosono bisa berimbas pada pertumbuhan ekonomi di Solo utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya