SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Perekonomian Jateng pada 2015 lalu, diklaim Gubernur Ganjar Pranowo tumbuh 5,44% atau lebih tinggi ketimbang pertumbuhan ekonomi nasional.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyatakan perekonomian Jateng pada 2015 lalu tumbuh 5,44% atau lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,79%. Perekonomian Jateng yang tumbuh 5,44% pada 2015 itu, sambung Ganjar  juga lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian ekonomi Jateng pada 2014 yang hanya 5,28%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomian Jateng 2015 yakni kategori industri pengolahan sebesar 35,25%,” kata Ganjar saat menyampaikan Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jateng Akhir Tahun Anggaran 2015 pada Rapat Paripurna DPRD Jateng, Selasa (29/3/2016).

Setelah kategori industri pengolahan, menyusul kemudian kategori pertanian dengan pertumbuhan 15,53%, serta kategori perdagangan besar, eceran dan reparasi mobil, dan sepeda motor yang tumbuh 13,32%. “Secara keseluruhan ketiga kategori tersebut mempunyai kontribusi sebesar 64,10% terhadap produk domestik bruto Jateng,” ujar gubernur.

Inflasi Rendah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Jawa Tengah atas dasar harga berlaku, pada 2015 senilai Rp30,02 juta, meningkat 8,79% dibandingkan PDRB per kapita 2014 yang nilainya hanya Rp27,59 juta. Sedangkan laju inflasi 2015, sambung Ganjar, sebesar 2,73% lebih rendah daripada inflasi nasional yang mencapai 3,35%, juga lebih rendah dibandingkan inflasi Jateng 2014 yang tercatat 8,22%.

Ganjar menyebutkan inflasi pada masing-masing kelompok komoditas, yakni tertinggi pada kelompok bahan makanan yang mencapai 4,53%, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang mencapai 4,92%. “Disusul kelompok perumahan, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 2,27%, kelompok sandang sebesar 2,39%, kelompok kesehatan sebesar 3,40%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga  sebesar 4,31%, serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -2,30%,” beber Gubernur Ganjar Pranowo.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya