SOLOPOS.COM - Salah satu pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) Kota Jogja menunggu stan pameran Gebyar UMK di Alun-ALun Sewandanan Pakualaman, Sabtu (6/5/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Pertumbuhan ekonomi DIY ditopang oleh UMKM

Harianjogja.com, JOGJA-Pertumbuhan ekonomi DIY selalu melampaui nasional sejak 2014. Namun pertumbuhan ekonomi yang banyak disokong dari tingkat konsumsi masyarakat tersebut perlu diimbangi dengan investasi yang merata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY, Budi Hanoto mengatakan, sampai triwulan III 2017, pertumbuhan ekonomi DIY tercatat sebesar 5,41% dan lebih tinggi dibandingkan nasional yang hanya 5,06%. Diharapkan sampai ujung tahun tetap tumbuh signifikan dan para pemangku daerah dapat mengakselerasi pertumbuhan ini.

Pertumbuhan DIY banyak ditopang dari sisi konsumsi masyarakat yang mencapai 71%. Hal itu terjadi karena DIY sarat dengan pariwisata sehingga trickle down effect ke beberapa bidang sangat terasa. Mulai dari industri makan minum, hotel dan restoran, telekomunikasi, sampai pertanian.

“Untuk komposisi 71 persen itu kalau dipertahankan ya memang enggak bagus lama-lama, maka perlu didorong investasinya agar pertumbuhannya berkualitas,” kata Budi, Rabu (6/12/2017).

Caranya dengan meningkatkan investasi dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sesuai karakteristik DIY. “UMKM perlu didorong, perlu diistimewakan, perlu percepatan. Caranya dengan meningkatkan kualitas UMKM sendiri karena nanti akan ada bandara baru, juga SDM, dan akses pembiayaan,” lanjutnya.

Menurutnya, tahun 2018 pemerintah dan para pemangku kepentingan perlu menaruh perhatian besar untuk mengembangkan dan menaikkelaskan UMKM mengingat keberadaannya banyak tersebar di pedesaan dan daerah kabupaten. Hal itu semata untuk mewujudkan pemerataan ekonomi.

“Kalau DIY mau ketimpangan turun maka tolong berpihak pada UMKM karena adanya di pelosok. Itu nanti DIY ekonominya menjadi meningkat,” tegasnya.

Tidak hanya perbankan yang perlu memberikan akses pembiayaan, kepedulian pada UMKM juga dapat diwujudkan melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), program pemerintah, dan hubungan antarlembaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya