SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang palsu (JIBI/Bisnis/Dok.)

Peredaran uang palsu di Jawa Tengah (Jateng) sepanjang 2017 ini mengalami penurunan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Tengah (Jateng) menyatakan tingkat peredaran uang palsu sepanjang 2017 ini mengalami penurunan jika dibandingkan perode yang sama pada tahun 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Penemuan uang palsu pada tahun ini turun sekitar 29%,” kata Kepala BI Kanwil Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo seperti dilansir laman berita Antara, Jumat (30/6/2017).

Hamid menyebutkan berkaca pada data peredaran uang palsu selama Januari-Mei 2017 di Jateng ditemukan 8.661 lembar uang palsu. Dari jumlah itu, sekitar 59% merupakan pecahan Rp100.000.

“Sedangkan sisanya adalah pecahan-pecahan lain, terutama pecahan besar seperti Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000,” katanya.

Menurunnya peredaran uang palsu itu, lanjut Hamid, menjadi salah satu bukti efektifnya upaya BI Jateng dalam menekan peredaran uang palsu, salah satunya dengan melakukan sosialisasi pengenalan ciri-ciri uang rupiah kepada masyarakat. Sosialisasi selama ini memang kerap digencarkan BI Jateng terutama di pusat-pusat keramaian, salah satunya saat acara Car Free Day.

Upaya lain, dikatakan Hamid adalah dengan melibatkan banyak bank pada aktivitas penukaran uang baru. Ia mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk menghindarkan masyarakat agar tidak menukarkan uang secara ilegal.

“Kalau dulu kan penukaran uang hanya lewat BI, sebagian masyarakat yang enggan antre memilih menukarkan uang di pinggir-pinggir jalan. Dengan begitu kemungkinan masyarakat dapat uang palsu semakin besar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya