SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes urine (JIBI/Solopos/Antara)

Angka penyalahgunaan narkoba yang tak terlalu signifikan menurutnya membuat tes tersebut tidak efisien dan efektif.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Ekspedisi Mudik 2024

Harianjogja.com, WATES- Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menilai Kulonprogo belum memerlukan tes narkoba yang dilaksanakan bagi sejumlah pejabatnya. Pasalnya, angka penyalahgunaan narkoba yang tak terlalu signifikan menurutnya membuat tes tersebut tidak efisien dan efektif.

Maraknya pemberitaan akan pejabat pemerintah yang tersandung narkoba menurut Hasto tak serta merta membuatnya akan melakukan tes narkoba kepada sejumlah pejabat. Ia menjelaskan bahwa jumlah angka penyaahgunaan narkoba di Kulonprogo masih sangat minim jika dibandingkan daerah lain di DIY. Bahkan ia menyebutkan jika angka penggunaan narkoba di kabupaten Kulonprogo masih lebih sedikit dibandingkan satu kecamatan di Sleman dalam setahun.“Jangan hanya karena tren lalu ikut-ikutan tes,”ujarnya pada Selasa (22/3/2016).

Ia menjelaskan bahwa tes tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar jika dilakukan pada seluruh SKPD. Namun, ia setuju jika tes narkoba dilakukan secara periodik dan berkelanjutan untuk benar-benar mendeteksi pengguna narkoba tersebut. Jika memang terpaksa harus diadakan tes, ia menyarankan agar tes tersebut dilakukan pada sambel rambut dibandingkan sampel urine.

Pasalnya, kandungan narkoba dalam urine hanya akan terdeteksi selama enam jam pasca penggunaan. Terlebih lagi, apabila tes tersebut dilaksanakan ketika jam kerja yang sangat kecil kemungkinan akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Namun, jika menggunakan sampel rambut bisa memperbesar kemungkinan untuk mendeteksi pengguna narkoba. Zat yang tertinggal di rambut pengguna narkoba akan bertahan lebih lama dibanding darah ataupun urine.

Meski demikian, Hasto menyebutkan jika tes narkoba dengan menggunakan sampel rambut membutuhkan dana serta waktu yang jauh lebih banyak dibandingkan tes biasanya. Teknologi yang dibutuhkan lebih mahal, selain itu jumlah alatnya pun belum banyak di Indonesia. Di sisi lain, waktu yang diperlukan agar hasil tes tersebut keluar juga membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari.

Sebelumnya, Kapolres Kulonprogo, AKBP Nanang Djunaedi menjelaskan bahwa tes penggunaan narkoba sudah dilaksanakan beberapa kali di Kulonprogo termasuk oleh pihaknya. Ia menyebutkan jika ada anggota yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba dan minuman beralkohol, oknum tersebut akan diperiksa dengan prosedur pelanggaran disiplin. “Kami berupaya melakukan pencegahan dini. Anggota yang ada indikasi bermasalah akan diberikan pembinaan dan bimbingan,”ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya