SOLOPOS.COM - Pangeran Abdel Mohsen bin Walid bin Abdulaziz (Gagrule.net)

Penyelundupan 2 ton narkoba menyeret Pangeran Arab Saudi.

Solopos.com, BEIRUT — Bersama empat orang warga Saudi, Pangeran Abdel Mohsen bin Walid bin Abdulaziz, ditahan di Bandara Internasional Beirut-Rafik Hariri, Libanon, karena kedapatan mencoba menyelundupkan dua ton narkotika dengan pesawat pribadi ke negara asalnya.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Operasi penyelundupan ini adalah yang terbesar yang terungkap di Bandara Internasional Beirut,” kata seorang sumber yang tidak disebutkan namanya sebagaimana dikutip Okezone dari Al Jazeera, Selasa (27/10/2015).

Pangeran Abdel Mohsen bin Walid bin Abdulaziz mengemas dua ton pil captagon dan sejumlah kecil kokain ke dalam 40 koper untuk diterbangkan dengan pesawat pribadi sang pangeran ke Arab Saudi. Captagon adalah merek narkoba jenis amphetamine phenetylline, stimulan sintetis.

Narkoba jenis ini dibuat dan berkembang pesat di Libanon dan Suriah, yang menjadi gerbang perdagangan obat bius di Timur Tengah.

Data dari Kantor Urusan Obat Terlarang PBB menyebutkan dalam laporannya di 2014 bahwa pasar amphetamine berkembang pesat di Timur Tengah terutama di Arab Saudi, Yordania, dan Suriah yang menyumbang 55 persen dari jumlah narkoba sejenis yang disita di seluruh dunia.

Kelima warga Arab Saudi tersebut saat ini masih ditahan di bandara dan akan diinterogasi oleh petugas bea cukai Libanon.

Bulan lalu, seorang pangeran Arab Saudi lainnya, Majed Abdulaziz al Saud juga berurusan dengan pihak keamanan di Los Angeles karena dituduh melakukan kekerasan seksual. Pangeran Majed telah dibebaskan pengadilan karena bukti tuduhan terhadap dirinya kurang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya