SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang beras (JIBI/Solopos/Dok.)

Peredaran beras plastik belakangan ini menimbulkan keresahan masyarakat. Untuk mencegah hal itu Pemkab Klaten menerjunkan tim khusus.

Solopos.com, KLATEN – Tim dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM melakukan pemantauan ke sejumlah pasar. Penerjunan tim tersebut dimaksudkan menanggapi peredaran beras sintetis atau beras plastik.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Disperindagkop dan UMKM Klaten, Sugeng Haryanto, penerjunan tim dilakukan sejak dua hari lalu. Hingga kini, tak ada laporan terkait peredaran beras plastik di sejumlah pasar. “Sudah dua hari lalu atau sejak ada kabar terkait peredaran beras plastik, tim sudah kami bentuk dan terjunkan ke pasar-pasar,” jelas dia.

Meski tak ada temuan, tim dari Disperindagkop tetap melakukan pemantauan. “Kami juga membuat surat edaran intinya mengimbau kepada para pedagang dan pembeli untuk mewaspadai peredaran beras plastik. Soal ciri-ciri, beras plastik itu lebih bening dibanding beras asli. Selain itu, kalau beras asli itu biasanya ada campuran bekatul,” katanya.

Sugeng mengatakan sejauh ini para pedagang tak mengeluhkan terkait dampak peredaran beras sintetis terhadap penjualan. “Untuk Klaten alhamdulillah masih stabil. Hanya, harga beras saja yang turun karena bersamaan dengan masa panen. Soal dampak penurunan pembeli akibat peredaran beras itu tidak ada,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu produsen beras asal Desa Sekaran, Wonosari, Heri, mengaku sejauh ini tak ada pengaruh terhadap permintaan beras dari para pedagang.

“Sampai saat ini untuk permintaan tidak ada pengaruh. Kiriman ke luar Klaten seperti Semarang dan daerah lainnya juga masih lancar tidak pengurangan. Tetapi ya tetap waswas sewaktu-waktu permintaan menurun jika tak kunjung ada solusi terkait persoalan beras plastik itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya