SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN</strong> — Sejumlah <a title="Uji Kompetensi 439 Perangkat Desa Sragen Telan Rp1,53 Miliar" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180409/491/909184/uji-kompetensi-439-perangkat-desa-sragen-telan-rp153-miliar">perangkat desa </a>&nbsp;(perdes) dari beberapa desa di Kabupaten Sragen mengadukan nasib mereka setelah dinyatakan tak lolos ujian kompetensi perdes kepada legislator Komisi I DPRD Sragen, Senin (30/4/2018).</p><p>Kedatangan mereka ke Gedung DPRD didampingi aktivis Forum Masyarakat Sragen (Formas). Di DPRD mereka ditemui perwakilan legislator Komisi I DPRD Sragen yang dipimpin Ketua Komisi I DPRD, Suroto.</p><p>Pantauan <em>Solopos.com</em>, pertemuan aktivis Formas, perdes, dan para wakil rakyat berlangsung di Ruang Komisi I DPRD Sragen. Dalam kesempatan itu para perdes yang tak lolos ujian mengungkapkan indikasi kejanggalan proses dan hasil ujian mutasi perdes yang belum lama ini berlangsung.</p><p>Perdes yang hadir dalam audiensi tersebut di antaranya dari Girimargo, Kecamatan Miri, dan Purworejo, Kecamatan Gemolong. Salah satunya Ahmad Dalail, perdes dari Purworejo, Gemolong.</p><p>Di hadapan para legislator, Ahmad Dalail mengungkapkan kejanggalan menjelang dan setelah pelaksanaan <a title="Minder, 18 Peserta Mundur dari Ujian Kompetensi Perangkat Desa Sragen" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180410/491/909617/minder-18-peserta-mundur-dari-ujian-kompetensi-perangkat-desa-sragen">ujian kompetensi perdes</a>. Menjelang ujian, dia mendengar selentingan kabar menyebutkan sejumlah peserta dari beberapa desa tak akan lolos. Anehnya selentingan tersebut terbukti saat pengumuman hasil seleksi.</p><p>"Entah dari mana datangnya kabar itu, tapi ternyata benar, tak ada yang lolos," kata dia.</p><p>Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi PKB DPRD Sragen, Fathurrohman, yang turut serta saat audiensi, mengaku sangat prihatin dengan proses dan hasil ujian kompetensi perdes. Menurut dia, banyak peserta ujian perdes yang terzalimi dengan mekanisme dan hasil ujian tersebut.</p><p>Kondisi itu diperparah dengan kurang transparannya penyampaian hasil ujian (nilai) dari pihak ketiga. Ke depan, Fathurrohman meminta Pemkab Sragen lebih memberikan ruang kepada pemerintah desa (pemdes) untuk menentukan sendiri pihak ketiga yang digandeng untuk ujian.</p><p>Ketua Komisi I DPRD Sragen, Suroto, menyatakan siap memfasilitasi keluhan sejumlah perdes itu. Dia berencana memanggil pihak ketiga pelaksana ujian kompetensi perdes, yaitu LPPM UNS. "Dalam kesempatan berikutnya kami akan panggil dan hadirkan perwakilan dari UNS," tutur dia.</p><p>Tapi untuk memanggil perwakilan dari LPPM UNS mesti atas persetujuan pimpinan DPRD. Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto, menyatakan tidak akan sungkan memanggil perwakilan dari LPPM UNS untuk dimintai penjelasan terkait ujian <a title="Pengumuman Hasil Uji Kompetensi Perdes Sragen Molor 9 Jam" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180412/491/910035/pengumuman-hasil-uji-kompetensi-perdes-sragen-molor-9-jam">perangkat desa</a>.</p><p>"Ya, nanti saya panggil dari UNS. Biar cepat klir, tidak mengambang terus menerus," kata dia.</p><p>Kabag Pemdes Setda Sragen, Hariyanto, membantah adanya permainan atau pengondisian selama pelaksanaan ujian kompetensi perdes beberapa pekan lalu.<br />Tapi menurut dia hak setiap peserta ujian untuk memberikan pendapat dan kritikan.</p><p>Asal, dia melanjutkan pendapat dan kritik tersebut ada dasar argumentasinya. Dia mengakui LPPM UNS juga perlu memberikan penjelasan ihwal mekanisme penilaian ujian.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya