SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PATI — Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jateng, menyayangkan minimnya dukungan pemerintah provinsi (Pemprov) terhadap penanganan penyakit katarak.

Padahal, menurut anggota Satuan Penanggulangan Buta Katarak Perdami Jateng, dr Tri Laksana, jumlah penderita katarak di Jateng menduduki peringkat kedua secara nasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pemprov Jateng tak menyediakan anggaran khusus dalam APBD untuk penanggulangan dan operasi katarak,” katanya kepada wartawan di sela operasi katarak gratis yang digelar Djarum Foundation Bhakti Sosial di Rumah Sakit (RS) Keluarga Sehat, Pati, Sabtu (12/1/2013).

Kegiatan operasi katarak tersebut diikuti sebanyak 57 orang berasal dari keluarga tak mampu dari wilayah Pati.
Dengan tak adanya dukungan dana untuk melakukan operasi katarak ini, lanjut dr Tri, maka ribuan penderita katarak di Jateng yang kebanyakan warga kurang mampu terancam kebutaan.

“Padahal melalui tindakan operasi ringan, penyakit katarak bisa disembuhkan,” tandasnya.

Jumlah penderita katarak di setiap kabupaten/kota di Provinsi Jateng diperkirakan rata-rata sekitar 10.000 orang.

“Saat ini kami dengan dukungan pihak swasta seperti PT Djarum hanya mampu melakukan operasi sekitar 4.000 penderita katarak,” imbuhnya.

Corporate Communication Djarum Foundation Bhakti Sosial, Bintang MM Aurelvina, dalam kesempatan sama menyatakan, pada 2012 telah melakukan operasi gratis kepada sekitar 450 orang.

“Pada 2013, target kami menggelar operasi katarak gratis untuk sekitar 450 orang di beberapa daerah d Jateng, seperti Pati dan Kudus,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya